Mbak Wali, sapaan akrab Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, didampingi Wakil Wali Kota KH Qowimmudin Thoha dan jajaran Forkompimda Kota Kediri, saat memberangkatkan para peserta Festival Musik Patrol.(FT/Budi Arya)

KEDIRI | duta.co – Dalam rangka nguri-nguri budaya, Pemkot Kediri menggelar Festival Musik Patrol Malam Takbir 1446 H /2025 M. Hal ini, membuat malam takbiran Idul Fitri 2025 di Kota Kediri berlangsung lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya.

Menariknya, gelaran Akbar tersebut melibatkan 46 kelurahan di Kota Kediri. Setiap Kelurahan diwajibkan mengirimkan satu tim beranggotakan sekitar 20 orang untuk menampilkan kreativitas mereka. Festival Musik Patrol ini merupakan yang pertama kali digelar di malam takbiran Kota Kediri.

Syarat mutlak para peserta dalam mengikuti perhelatan akbar ini, mereka dilarang membawa musik sound system berukuran besar. Kalaupun membawa sound system hanya dibatasi 500 Watt. Tujuannya, agar tidak mengganggu masyarakat dan lingkungan sekitar. Dan, para peserta diwajibkan menggunakan berbagai alat musik tradisional, seperti angklung, rebana, gamelan, bedug, serta botol kaca sebagai alat musik alternatif.

Selain memainkan musik, peserta juga membawa obor secara kompak. Beberapa di antaranya bahkan menambahkan sentuhan unik dengan mengenakan kostum kreatif.

Festival ini dibuka langsung oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, didampingi Wakil Wali Kota KH Qowimmudin Thoha dan jajaran Forkompimda Kota Kediri. Mbak Wali, sapaan akrab Wali Kota Kediri, menyampaikan bahwa, festival ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk bernostalgia dengan tradisi khas malam takbiran sekaligus nguri-nguri budaya.

“Kegiatan seperti ini sudah jarang ditemukan di kota lain. Dulu, momen Lebaran selalu identik dengan obor keliling dan takbiran menggunakan obor. Namun, tradisi ini sudah lama menghilang di Kota Kediri. Dengan adanya festival patrol ini, harapannya bisa membangkitkan kembali kenangan tersebut, sehingga menjadi bagian dari budaya masyarakat Kota Kediri,” ujar Mbak Wali Wali, sapaan Walikota Kediri, Minggu malam, (30/03/2025).

Lebih lanjut, Mbak Wali juga berharap, festival ini dapat menghibur warga perantauan yang mudik ke Kota Kediri.

“Banyak yang pulang kampung ke sini karena rindu suasana Kota Kediri. Dengan adanya festival ini, mereka bisa merasakan kembali momen-momen Lebaran yang khas,” tambahnya.

Tak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, Mbak Wali juga menilai, festival ini juga berpotensi menjadi daya tarik wisata bagi Kota Kediri.

“Ini adalah bagian dari upaya kami menjadikan Kota Kediri sebagai kota pariwisata. Semoga melalui event-event seperti ini, daya tarik Kota Kediri semakin meningkat,” jelasnya.

Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan hadiah menarik bagi para pemenang. Penilaian dilakukan berdasarkan kreativitas dan kekompakan tim. Semakin inovatif musik dan penampilan yang dibawakan, serta semakin solid timnya, maka peluang menjadi pemenang semakin besar.

Tak hanya itu, Mbak Wali secara khusus mengeluarkan dana pribadi untuk menambahkan total hadiah yang diberikan. Awalnya senilai Rp16 juta, jumlahnya ditingkatkan menjadi Rp 64 juta.

“Tambahan hadiah ini saya berikan, agar para peserta lebih bersemangat serta sebagai bentuk berbagi kebahagiaan menjelang Hari Raya Lebaran,” tutupnya

Semnetara, Festival ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sepanjang rute yang dilalui peserta, warga Kota Kediri berbondong-bondong menyaksikan langsung keunikan festival musik patrol malam takbiran.

Luar biasa langkah dan terobosan yang ditempuh Mbak Walikota Kediri. Harapanya, momen semacam ini bisa terselenggara secara berkala, hingga budaya yang beransur punah kembali muncul,” kata Rizal, salah satu warga Kota Kediri.

Adapun rute festival ini dimulai dari start depan Balai Kota Kediri di Jalan Basuki Rahmat, kemudian melewati Brawijaya, Mayjen Sungkono, Diponegoro, Hasanudin, Pemuda, Hayam Wuruk, dan berakhir di Balai Kota Kediri. (bud)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry