
KEDIRI| duta.co -Terkait indikasi adanya gangguan Kamtibmas dan tidak dikeluarkan izin dari Kepolisian, acara Sarasehan Rakyat Selamatkan Alam Kediri menghadirkan Brigjend Pol. Dr. Agung Makbul Sabtu (10/2) di lapangan Agro Wisata PTPN XII Ngrangkah Pawon, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri ditunda atau batal.
Ironisnya seseorang mengaku perwakilan Mabes Polri menuding pembatalan Sarasehan Rakyat selamatkan Alam Kediri akibat ulah wartawan. “Dibayar 10 juta saja suruh ngoceh jual omongan,” kata pria mengaku bernama Sumantoro SH.
Sesuai undangan telah tersebar umum, Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan hukum Divisi Hukum Mabes Polri, Brigjen Pol.Dr. Drs.Agung Makbul,SH MH akan menggelar sarasehan digagas Forum Generasi Cahaya dalam rangka Rembug Kerakyatan Selamatkan Alam Kediri.
Kasus penebangan pohon dilakukan PT. EPAS yang dilaporkan PTPN. XII Ngrangkah Pawon ke Polres Kediri, dan telah ditindaklanjuti Tim Direskrim Polda Jatim. Kini masalah tersebut menjadi perhatian semua pihak, termasuk Gubernur Jatim, Soekarwo maupun Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Machfud Arifin, S.H.
Jajaran Satpol PP Propinsi Jatim pun telah mengumpulkan bukti di lapangan dan akan melakukan razia untuk melakukan penutupan penambangan material, dipastikan tidak memiliki izin resmi dari propinsi. Sesuai surat pemberitahuan ditandatangani M. Naf’an Shaladunddin, penanggung jawab acara, acara di atas dinyatakan ditunda.
“Saya sudah mendapat kabar jika acara sarasehan ini ditunda, namun karena tidak diturunkan izin, malah isu yang berkembang di masyarakat umum, dikarenakan ulah oknum wartawan. Informasi ini jelas tidak benar, saya juga baru kenal dengan pihak panitia dan saya berharap semua berpikir positif saja atas penundaan ini. Jangan kemudian dikembangkan menjadi konflik yang menghambat penyidikan kasus yang telah kami laporkan,” jelas Manager PTPN XII Ngrangkah Pawon, Yudi Kristanto saat dikonfirmasi.
Ironisnya, orang yang mengaku Mabes Polri ini menyatakan jika sang jenderal bintang satu tidak terima kemudian mengirimkan piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Bhakti Buana diberikan Presiden RI, Joko Widodo diberikan kepada Brigjen Pol.Dr. Drs.Agung Makbul.
“Anda yang menjual (fitnah, red), akan saya beli,” tulis Sumantoro pada kiriman pesan whatsapp, saat ditawari diajak ketemuan justru mengirimkan pesan bernada ancaman, kemudian mengirimkan foto berisi tanda pengenal jika dirinya bekerja untuk TNI dan Polri sebagai Media Perwira Indonesia. (nng)