UNGKAP: Tersangka Hernani Prihatiningsih (tengah menutup wajah) saat gelar ungkap di Mapolsek Wonocolo. Duta/Tunggal Teja

SURABAYA – Urusan perut memang bisa membuat gelap mata. Itu pula yang dilakukan seorang nene yang nekat mencuri handpone (HP) milik Fiqi Inayatul Aini (22), mahahasiswi UINSA asal Kelurahan Angkatan, Arjasa, Sumenep yang kos di Jalan Jemur Wonosari Gang Lebar nomor 14, Surabaya.
Dan perjungan tersangka Hernani Prihatiningsih, warga Jalan Jetis Wetan, Margorejo, Wonocolo ini untuk mencari rizki dengan cara tidak halal penuh perjuangan. Pasalnya, dia rela berjalan kaki dari rumahnya ke tempat korban, yang memiliki jarak kurang lebih 3 km.
Sebenarnya dia sukses mengambil HP dan menjualnya. Namun apes, tersangka tak sadar kalau aksinya terekam kamera Circuid Closed Television (CCTV) di rumah pemilik kos. Akibatnya dia berhasil ditangkap Tim Anti Bandit Polsek Wonocolo dan dijebloskan ke jeruji besi.
Dari informasi, nenek usia 54 tahun ini nekat mencuri lantaran kepepet butuh uang. Karena di rumah dia hanya tinggal berdua dengan suaminya.
“Suami sudah tidak kerja. Saya waktu itu kepepet butuh uang, kemudian saya mencuri HP korban,” kata Hernani, Selasa (16/1).
Hernani menambahkan, awalnya sebelum beraksi ia terlebih dahulu memantau kos sasaran dengan berangkat menggunakan motor. Ketika sasaran sudah ditemukan, selanjutnya tersangka balik ke rumah dan mengembalikan motor.
“Saya ke lokasi jalan kaki. Setelah tiba di rumah kos saya masuk kamar korban karena tak dikunci. Lalu saya ambil dua HP milik korban,” aku tersangka sambil menutupi mukanya.
Selepas itu pelaku langsung kabur dan menjual HP di salah satu konter Jalan Jetis Kulon, Ketintang. “Satu HP merk Oppo saya jual Rp 400 ribu. Satunya lagi merek Samsung saya jual Rp 150 ribu,” ungkapnya.
Kapolsek Wonocolo Kompol Budi Nurthahjo mengatakan, korban tahu kalau HP-nya dicuri orang setelah selesai mandi dan akan berangkat kuliah.
“Korban kemudian lapor pemilik kos. Dari pemilik kos langsung memeriksa CCTV. Karena pencuri tertangkap CCTV kemudian korban melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek,” ujar Budi.
Karena korban laporan membawa rekaman CCTV kemudian dengan mudah anggota Tim Anti Bandit mengenali ciri-ciri pelaku. Selanjutnya pelaku dapat dibejuk di rumahnya saat sedang santai.
“Pelaku dapat kami bekuk Jumat (5/1). Namun HP korban sudah dijual, dan kini kami sedang memburu penadahnya,” lanjutnya.
Menurut Budi, hingga saat ini konter yang digunakan menjual HP oleh tersangka belum buka. Kendati begitu, Budi tidak patah arang dan akan tetap mengejar penadahnya.
“Kami datangi konternya tapi selalu tutup. Sementara dari pengakuan pelaku dia sudah beraksi dua kali,” pungkasnya. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry