SEJUMLAH nelayan di kampung nelayan Ngemplakrejo Kota Pasuruan, mengusung hasil tangkapannya yang diwadahi bak-bak besar. (foto duta.co: abdul)

PASURUAN | duta.co – Kondisi di perairan pantai utara (pantura) di wilayah Pasuruan, akhir-akhir ini anginnya sangat kencang, tapi hal itu tak menyurutkan kalangan nelayan yang berasal dari Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, untuk mengais rejeki dengan mencari ikan di laut. Bahkan, setiap harinya mereka nekat melaut meski nyawa menjadi taruhannya.

Dengan niatan yang bulat untuk mencari rejeki mereka pergi petang dan pulang menjelang pagi. Hal itulah yang menjadi kesibukan para nelayan. Baju yang dikenakan nampak basah oleh peluh dan keringat yang mengucur dari kulit Abdul Adim dan kawan-kawannya yang nampak legam, saat menyandarkan kapal di pelabuhan Ngemplakrejo, Kota Pasuruan, Selasa (18/7) pagi.

Mereka pulang dengan raut wajah yang penuh senyuman dan harapan. Termos atau tabung-tabung besar nampak berat untuk diangkat dan dinaikkan dari kapal ke pinggiran dermaga tempat sandar di pelabuhan kampung itu. Tapi setelah sampai di atas, mereka bernapas lega dan menaikkan hasil-hasil tangkapannya ke kendaraan yang sudah menanti untuk membawanya menuju lokasi pembeli.

“Alhamdulillah, hasilnya bagus, semua wadah yang dibawa isinya penuh. Paling banyak tangkapannya, kalau saat angin besar seperti ini justru udang putih. Harganya juga sangat mahal, bisa mencapai Rp 125.000/kilogram (kg), karena biasanya diekspor, ”papar Abdul Adim, salah satu nelayan asal Kelurahan Ngemplakrejo, dengan nada gembira.

Hasil tangkapan Abdul Adim dan dua temannya terdiri dari tiga tabung besar, dua di antaranya berisi udang putih dan satu lainnya berisi berbagai jenis ikan berukuran lumayan besar. Dari hasil tangkapan itu, Adim memperkirakan bahwa dia bersama dua temannya, masing-masing bisa mendapat uang sekitar Rp 1 juta lebih. Sehingga bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

Dari tangkapan udang putih saja, diperkirakan mendapat 30 kg hingga 40 kg dan masih ditambah jenis ikan lain yang bisa mencapai 25 kg. Apalagi kualitas udang putih yang berhasil ditangkap, ukurannya juga termasuk super dengan ukuran panjang 15 centimeter.

“Ukuran udangnya besar-besar dan bisa diharapkan dapat uang banyak. Masih ada lagi jenis ikan lainnya, seperti pelaosan dan dorang yang bisa dijual seharga Rp 25.000/kg, ”jelasnya.

Menurut Adim dan teman-temanya, melaut saat angin kencang seperti saat ini, justru memberikan keuntungan yang besar. Karena tangkapan paling banyak justru jenis udang. Sebab udang sebagian akan terbawa saat ada ombak besar. Sehingga kawanan udang bisa terdeteksi oleh kalangan nelayan setempat dan hasil tangkapan bisa dibayangkan atas kondisi itu.

“Kalau ada angin besar, justru udang-udang itu malah kebingungan dan tercerai berai dari kelompoknya, sehingga arah larinya tidak terkendali dan mudah sekali ditangkap jaring kami. Kondisi itu sudah bisa terbaca oleh para nelayan. Makanya meski angin besar dan ombak bisa mencapai 3 meter, saya dan teman-teman tetap berangkat melaut dan saya yakin, ”terang Adim.

Faktor cuaca menentukan bagi para nelayan untuk menghindari bahaya dari terjangan ombak. Namun untuk menghindari bahaya, selain butuh keterampilan yang tinggi untuk mengendalikan kapal, nelayan harus berhati-hati. Mereka meyakini angin kencang akan mendatangkan ombak tinggi yang dapat memecah kapal. Untuk menghindari bahaya, mereka ikuti angin dan tak perlu menerjang ombak. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry