Biskuit menjadi salah satu produk yang diburu saat Natal dan Tahun Baru. DUTA/dok
Biskuit menjadi salah satu produk yang diburu saat Natal dan Tahun Baru. DUTA/dok

SURABAYA – Industri makanan dan minuman diprediksi bakal mengalami lonjakan permintaan hingga 30 persen pada momen natal dan tahun baru. Pasalnya, momen itu dibarengi dengan libur panjang sekolah yang otomatis bakal membuat demand mamin terus terkerek hingga tahun baru nanti.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Jawa Timur, Yapto Willy Sinatra bahkan mengaku kenaikan itu kemungkinan bertahan hingga Februari 2017. Sebab, pada awal tahun 2017 bakal banyak momen besar di Jatim yang otomatis membuat permintaan mamin terus melonjak.

“Untuk tahun depan, ada momen tahun baru Imlek serta Pilkada serentak. Pada momen itu permintaan untuk makanan dan minuman kemasan masih akan cukup tinggi. Saya perkirakan lonjakan tetap di stabil di angka 30 persen,” ujarnya, Jumat (23/12).

Meski begitu, pihaknya ingin agar pemerintah mampu menjaga suhu politik tahun depan. Pasalnya, suhu politik dan keamanan yang stabil diyakini mampu membuat kinerja industri mamin terus terkerek naik di momen imlek dan Pilkada serentak tahun depan.

“Jika suhu politik dan keamanan tetap terjaga, kami akin pasar akan terus merangkak naik. Iklim politik dan kemanan yang baik juga otomatis membuat pasar ekspor juga bakal bergairah,” lanjutnya. Jika kondisi politik kacau, maka ia khawatir buyer akan beralih ke mamin Vietnam, Thailand atau Tiongkok.

Selain menggarap pasar domestik, produsen mamin di Jatim juga menggarap pasar ekspor. Yapto mengaku pasar yang potensial adalah Timur Tengah, Eropa, Asia maupun Afrika Selatan. “Di sana permintaannya masih cukup bagus. Sebenarnya, untuk industri makanan di tahun ini bisa tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu permintaannya masih stagnan,” jelasnya.

Dengan demand yang terus menanjak, industri makanan dan minuman di Jatim  tahun ini diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 15 dibandingkan tahun 2015. “Pertumbuhan industri mamin di Jatim lebih baik ketimbang nasional yang hanya tumbuh 8 persen. Itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 5,6 persen tahun ini,” pugkasnya. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry