SURABAYA | duta.co – Pertama kali, dalam Plilgub Jatim 2018 seorang calon wakil gubernur ‘berani’ naik bus umum, menyapa sopir, penumpang di terminal Bus Purabaya, Bungurasih, Surabaya.
Senin (19/3/2018) malam Emil Dardak menerobos dinginnya terminal, melihat dari dekat kondisi lapangan dan managemen transportasi darat terbesar di Jawa Timur itu.
Sambutan penumpang dan sopir sungguh luar biasa. Meski baru bertemu sejumlah sopir dan awak bus langsung wadul sejumlah keluhan. Yang paling mengemuka adalah sepinya penumpang di terminal yang lebih populer disebut terminal Bungur itu.Samsul, 50 , salah satu kondektur Akas asal Jombang mengatakan, bahwa saat ini sa
ngat sulit mendapatkan penumpang yang tentunya berimbas pada pendapatannya yang mulai menurun. “Sekarang sepi Pak Emil, harapan saya supaya penumpang transportasi seperti semula,” begitu curhat Samsul mewakili keluhan serupa sopir lainnya.
Bukan hanya sopir yang mengeluh, sejumlah penumpang ikut wadul kepada Emil yang kini tengah mengkaji sistem ideal transportasi masal di Surabaya dan sekitarnya.
Fatimah, 35, misalnya, penumpang bus kota asal Surabaya mengeluh karena angkutan umum terlalu lama parkir alias ”ngetem” menunggu sampai angkutan penuh.
“Nunggu berjalannya angkot capek Mas Emil, tidak langsung berjalan. Mungkin karena penumpangnya masih sepi,” papar Fatimah di depan Emil.
Dia juga berharap agar kondisi transportasi umum lebih baik sehingga penumpang merasa lebih aman dan nyaman. Jika angkutan umum aman, nyaman dan terjangkau, lanjut Fatimah, masyarakat dengan sendirinya akan bisa beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
“Saya berharap semoga Mas Emil terpilih dan bisa memperbaiki transportasi khususnya di Jawa Timur,” imbuh perempuan karyawan swasta tersebut.
Mendengar keluhan para sopir dan penumpang ini, Emil pun menyebut memang diperlukan upaya perbaikan sistem transportasi guna kenyamanan penumpang di satu sisi dan pendapatan ekonomi para sopir di sisi lainnya.
”Dua duanya harus jalan dan diperhatikan, ini mendesak untuk dilakukan pembenahan,” jelas doktor yang ahli dalam strategi pengembangan wilayah tersebut.
Ia melihat, penataan sistem transportasi butuh penanganan yang strategis. Karenanya perlu ada koordinasi baik di tingkat provinsi maupun kota melalui kebijakan bersama. Sehingga setiap kendaraan umum, baik angkot, bus kota, dan transportasi online sama-sama mendapatkan penumpang.
“Prinsipnya saya juga mendukung transportasi jasa online dan transportasi umum sehingga sama-sama terakomodir dan memadai. Dan tata ruangan harus lebih banyak diperbaiki. Kita rencanakan, Surabaya, Gersik, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan dan Bangkalan menjadi suatu perencanaan terpadu,” papar cawagub respresentasi pemilih milenial tersebut.
Seperti beberapa hari sebelumnya untuk mengetahui permasalahan di lapangan, Emil menumpangi kereta api komuter Surabaya, bupati Trenggalek non aktif ini juga menyempatkan diri menaiki bus kota jurusan Bungurasih-Tanjung Perak dan turun di Halte Hastra Bumi, Surabaya. Di dalam bus ini pun Emil juga sempat berbincang bincang dengan sejumlah penumpang tim.
Seperti biasa, Emil Dardak menjadi magnet bagi para penumpang, para penumpang meminta berswafoto dengan pemimpin yang mewakili generasi milenial ini. (zal)