Ketua PCNU Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam MZD. (FT/Kabar Cianjur)

SURABAYA | duta.co —  Buntut tabligh akbar yang diadakan oleh Konsorsium Ormas Islam Plus di Masjid Agung Cianjur, Jawa Barat pada 21 Februari 2017, masih panjang. Pasalnya, acara bertajuk ‘Selamatkan Umat Islam dari Komunis’ yang menghadirkan Alfian Tanjung itu diduga berisi ujaran kebencian kepada Nahdlatul Ulama (NU). Bukan hanya warga NU Jawa Barat yang tersinggung, di Surabaya, Jawa Timur, tudingan Alfian itu juga menjadi bahan rasan-rasan.

“Kita menunggu klarifikasi dari Ust Alfian. Apakah benar dia punya persepsi seperti itu, bahwa NU mendukung PKI dengan bukti Nasakom Bung Karno. Kalau benar dia bilang begitu, kita siap berdiskusi. Kalau dia salah, harus legowo mau minta maaf kepada NU,” demikian disampaikan Mohammad Halim, warga nahdliyin Surabaya kepada duta.co, Rabu (8/3/2017).

Seperti diberitakan dutaislam.com, bahwa, menurut keterangan Ketua PCNU Kabupaten Cianjur, KH M Choirul Anam MZD, dalam ceramah tersebut, Alfian Tanjung menggunakan pembelokan opini sehingga NU dianggap pendukung gerakan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru.

Isi ceramah Alfian, menurut Kiai Anam intinya begini, “presiden kita yang ketujuh itu benar-benar komunis. Ciri-ciri komunis itu membuat kebijakan sepihak, misalnya penetapan hari Buruh, hari Pancasila 1 Juni, dan hari Santri. Ini yang tidak berdasar,” kata Kiai Anam.

Alfian, katanya, tambah ngawur dengan menyatakan kalau menyatunya NU dalam gerakan Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme) ala Soekarno adalah dalil bahwa dari dulu NU itu sudah bekerjasama dengan komunis. Ia mengatakan itu tanpa menerangkan sejarah pembasmian PKI oleh NU dan Ansor.

“Nah, salah satu contoh gerakan PKI gaya baru yang diback up oleh NU itu adalah refleksi hari lahir PKI ke-90 yang yang diselenggarakan oleh PCNU Kendal,” begitu kata Kiai Anam menirukan inti fitnah keji Alfian Tanjung kepada jamaah NU yang rata-rata Muslimat NU itu.

Masih menurut Alfian, NU sekarang mendukung gerakan PKI. “Nasakom gaya baru itu menurut Alfian Tanjung adalah PDIP sebagai PKI nya, sementara agamanya itu PKB karena PKB adalah basisnya NU,” tandas Kiai Anam yang asli Malang tersebut.

Marasa difitnah atas provokasi Alfian Tanjung, Pengurus NU Cabang Cianjur mengajukan surat keberatan kepada MUI Kabupaten Cianjur. Dalam Surat bernomor 407/PC/A-1/D-06/II/2017 itu, Alfian Tanjung disebut telah melakukan provokasi kepada jamaah seolah-olah NU Pendukung Gerakan Kebangkitan PKI.

NU Cianjur juga memohon kepada penyelenggara acara, yakni Ahmad Yani agar legowo mengundurkan diri dari Sekeretaris MUI Cianjur. Jika tidak, maka pengurus NU yang menjabat pengurus MUI Cianjur akan mengundurkan diri.

“Saya sangat menyayangkan, harusnya kejadian seperti ini tidak boleh terjadi,” jelas Kiai Anam. Sayang, sampai detik ini belum ada jawaban dari Alfian. (hud/dic)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry