SURABAYA | duta.co – Pernyataan KH Robbach Ma’sum, pendukung Jokowi–Kiai Ma’ruf Amin, bahwa, kalau sampai Jokowi-Ma’ruf kalah, maka, kekuasaan akan membunuh NU, ternyata justru ditertawai nahdliyin. “Dukung ya dukung, tetapi, kalau kelewatan tidak bagus. Siapa yang akan membunuh NU Yi?” demikian komentar puluhan warganet.

Sementara Khilmi Politisi DPP Partai Gerindra. Anggota Komisi 6 DPR RI juga mengaku heran dengan pernyataan seperti itu. “Justru tim Pemenangan Pasangan Capres Prabowo-Sandiaga Uno akan lebih memperkuat perekonomian Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini dilakukan jika pasangan nomor Urut 2 menjadi pemenang di pilpres 2019,” kata Politisi Partai Gerindra, Khilmi, Jumat (19/10) di Surabaya.

Menurut Khilmi, jika benar ada pernyataan seperti itu, ini sudah kelewatan. “(Statemen) Itu menyesatkan lah. Kita banyak kader NU yang ada di Gerindra. gak mungkin (membunuh NU). Kta justru akan membesarkan ekonomi NU kalau Prabowo jadi. Kita akan kembali ke UUD 1945 yang asli, pasal 33 khususnya,” papar Politisi asal Gresik ini.

Dalam Pasal 33 UUD 1945, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan, Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Karena saai ini, lanjut Khilmi, izin usaha pertambangan hanya dikuasai sekelompok orang saja. Dirinya kembali menepis anggapan jika pilpres ini pertarungan NU dan non NU. ” Itu ndak bener. Di tempat kita juga banyak yang NU,” tambahnya.

Musuh NU itu Ya PKI

Hal yang sama juga diungkapkan, Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno wilayah Jatim, Soepriyatno . “Ada kiai yang menurut saya sangat ekstrem membenturkan NU dengan kita. Padahal Pak Prabowo sangat diterima di NU. Pak Prabowo itu tentara yang sudah berjuang lama untuk NKRI,” katanya.

“Lawan NU itu bukan tentara, lawan NU itu PKI. Pak Prabowo sebagai mantan perwira tinggi TNI, tak mungkin bermusuhan dengan NU,” tandas politikus yang juga ketua DPD Partai Gerindra Jatim itu.

Bagi Soepriyatno, selain tidak mungkin Prabowo membunuh NU, pernyataan Kiai Robbach yang dinilai ekstrem itu, justru akan merusak NU.

“Enggak mungkin (Prabowo membunuh NU). Enggak benar, kejauhan itu. Orang-orang kayak gitu justru yang akan merusak NU. Apalagi 60 persen kader Gerindra adalah warga NU,” ucapnya. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry