Semangat anggota Muslimat NU Kota Semarang menyanyikan lagu Ya Lal Wathan saat pembukaan acara. (FT/DOK)

SEMARANG | duta.co – Seluruh anggota Muslimat NU Kota Semarang siap perang melawan berita hoax melalui media sosial (medsos). Hal itu ditegaskan Ketua Pengurus Cabang Muslimat NU Kota Semarang Hj Muslimatin Djatmiko dalam upacara pembukaan Pelatihan Jurnalistik dan Ikhtiar Melawan Hoax di aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jl Gajahraya Semarang, Kamis (9/3/2017).

Cara melawan hoax menurut Muslimatin, yakni tidak menyebarluaskan semua informasi yang sumbernya tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Harus selektif. Jika memang kita mendapat berita yang sumbernya tidak jelas, jangan disebarluaskan. Kalau perlu langsung didel saja,” kata Hj Muslimatin Djatmiko di hadapan 150 orang Pengurus Kecamatan se-Kota Semarang dan Ikatan Guru-guru Taman Kanak-kanak Muslimat NU (IGTKM).

Di sisi lain, Ketua PCNU, H Anasom mengatakan, pada zaman Rasulullah fenomena hoax dan berita bohong sudah muncul. Karena itu, dalam Alquran Allah swt memperingatkan supaya hati-hati menghadapi berita hoax tersebut.

“Langkah yang paling tepat menghadapi hoax menurut Alquran yaitu tabayyun atau check and recheck tentang kebenaran informasi tersebut,” katanya.

Lebih lanjut, Dosen UIN Walisongo, M Rikza Chamami secara khusus mengingatkan ibu-ibu Muslimat NU yang melahirkan kader-kader Nahdliyin agar senantiasa menanamkan akidah ahlussunnah wal jamaah kepada anak-anaknya sedini mungkin. “Kalau akhlak sudah terbina dengan baik sejak kecil, maka ketika dewasa tinggal menikmati hasilnya,” kata Rikza.

Sementara, Sekretaris MAJT, KH Muhyiddin MAg merasa bersyukur karena ibu-ibu Muslimat di tengah kesibukan mengurus rumah tangga masih sempat membekali diri dengan kemampuan menulis dan menangkal berita bohong. (rls)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry