BERSIHKAN GEREJA: Beberapa umat muslim dan jemaat saat membersihkan Gereja Lidwina, Sleman, DIY, Senin (13/2). (ist)

YOGYAKARTA | duta.co – Sejumlah umat muslim berbaur dengan jemaat membersihkan Gereja St Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kec Gamping, Kab Sleman, DIY, Senin (13/2). Ceceran darah dan sampah akibat penyerangan yang dilakukan Suliono, mahasiswa asal Banyuwangi, dengan pedang, Minggu (12/2), pun dibersihkan.
Ada puluhan orang yang bergabung dalam gotong-royong tersebut. Mereka membersihkan bagian dalam dan luar gereja. Tampak sisa-sisa penyerangan, seperti darah, sampah, hingga pecahan beling.
Di antara warga, tampak seorang perempuan berjilbab putih di dalam gereja. Ia mengayunkan sapu membersihkan lantai rumah ibadah umat Nasrani tersebut. Ia ditemani suaminya, Ahmad Muttaqin, juga ikut bersih-bersih. “Sesama warga Indonesia, ya memang selayaknya kita saling membantu,” kata Harsani di sela-sela kesibukannya.
Berbeda keyakinan bukan jadi halangan Harsani untuk saling membantu. Ia mengaku bersimpati atas kekerasan yang terjadi di gereja tersebut.
Akibat serangan Suliono, Pastor Karl-Edmund Prier SJ yang memimpin misa terluka dan dirawat di RS Panti Rapih. Kondisinya sudah membaik. Beberpapa korban lainnya juga membaik, dua di antaranya menjalani operasi penjahitan luka. Sedangkan  Suliono dirawat RS Bhayangkara Polda DIY akibat ditembak kakinya oleh petugas polisi dan babak balur dikeroyok massa.
 

Komentar Jokowi

Mengomentari penyerangan gereja Lidwina, Presiden Joko Widodo atawa Jokowi mengatakan tak ada tempat bagi orang-orang yang menyebarkan intoleransi di Indonesia.
“Konstitusi kita menjamin kebebasan beragama. Kita tidak memberikan tempat secuil pun kepada orang-orang yang melakukan, mengembangkan, serta menyebarkan intoleransi di negara ini,” ucap Jokowi di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Senin (12/2).
“Sudah puluhan tahun masyarakat Indonesia hidup bersama dalam bingkai keyakinan yang beragam dan berbeda,” imbuh dia.
Meski demikian, Presiden menuturkan, orang-orang intoleransi tidak hanya ada di Indonesia, di negara lain juga ada. Dia menduga penyebabnya adalah keterbukaan informasi.
Jokowi menyatakan sudah memerintahkan aparat keamanan untuk bertindak tegas. Negara akan menjamin penegakan konstitusi secara terus menerus dan konsekuen.
“Sekali lagi saya sampaikan, tidak ada tempat bagi mereka yang tidak mampu bertoleransi di negara kita, Indonesia. Apalagi dengan cara-cara kekerasan. Berujar saja tidak, apalagi dengan cara-cara kekerasan,” kata dia. ags, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry