BANTUAN : Sejumlah warga antri untuk menerima bantuan air bersih (duta.co/syaiful adam)‎

TUBAN | duta.co -Sepanjang musim kemarau 2019, sejumlah desa di Kabupaten Tuban telah mengajukan untuk di assesment atau disurvey petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tuban, Gaguk Hariyanto saat dikonfirmasi mengatakan assesment tersebut sebagai syarat layak tidaknya daerah atau desa tersebut mendapatkan droping air bersih.

Dari data yang diterima hingga saat ini sebanyak 16 desa yang suratnya sudah masuk dan sampai saat ini sebagian masih dilakukan proses asesment.

“Dari data tim yang terjun dilapangan, sebagian masih kita proses, untuk daerah yang memenuhi kriteria akan langsung kami droping air bersih mulai hari ini,” ungkap Gaguk. Selasa (20/8)

Lebih lanjut Gaguk mengatakan hingga saat ini ada lima kecamatan yang di assesment ‎ diantaranya, Kecamatan Parengan di Desa Sembung, Dagangan, Pacing yang dinyatakan layak di droping air. Sedangkan tiga desa lainnya yakni Desa Brangkal, Margorejo, dan Kumpulrejo belum layak.

Kemudian di Kecamatan Kerek ada Desa Gaji sudah mendapatkan dropping air, dan Desa Sidonganti dinyatakan belum layak. Selanjutnya, Kecamatan Montong hanya di Desa Nguluhan yang layak di droping air, sementara Desa Maindu, Talangkembar, Guwoterus, Sumurgung Bringin belum dinyatakan layak.

Sementara di Kecamatan Grabagan tiga Desa sudah bisa di berikan ai bersih, yakni, di Desa Grabagan, Dusun Timang, Desa Ngandong, dan Desa Waleran, serta Desa Genaharjo yang berada di Kecamatan Semanding.

“Ada juga yang belum diasesment berdasarkan surat yang ada di Kecamatan Semanding Desa Jadi, lalu Kecamatan Montong Desa Tanggulangin, dan Kecamatan Senori di Desa Jatisari, Medalem, dan Desa Sidoharjo,” tambahnya.

Pada tahun 2015 ada sekitar 43 desa yang mengalami kekeringan, kemudian 2016 terjadi kemarau basah sepanjang tahun, untuk 2017 ada sekitar 35 desa yang krisis air bersih.  Sedangkan tahun 2018, ada 51 titik kekeringan yang tersebar di 11 Kecamatan di seluruh wilayah Bumi Wali.

“Ditahun 2019 hingga bulan Agustus ini masih terbilang lebih sedikit jika dibandingkan pada tahun lalu,” pungkasnya (sad)‎

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry