
Dalam kegiatan yang dikemas santai namun edukatif ini, para siswa tidak hanya berkesempatan untuk belajar membuat ramen secara langsung, tetapi juga diajak lebih mengenal budaya Jepang dari sisi kuliner.
Mereka diperkenalkan dengan berbagai bahan dasar pembuatan ramen, teknik khusus dalam mengolah mie dan kuah, hingga memahami nilai filosofi yang terkandung dalam sajian ramen yang terkenal di seluruh dunia ini.
Di bawah bimbingan tim Japan Corner, para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahap pembuatan ramen, mulai dari merebus mie, menyiapkan topping seperti telur, ayam, hingga menyusun ramen dengan estetika khas Jepang. Tak hanya belajar memasak, siswa-siswi juga mendapatkan penjelasan singkat tentang sejarah ramen dan perbedaan jenis ramen di berbagai daerah di Jepang.
Panji, salah seorang siswa SMAN 10 Surabaya, mengungkapkan kegembiraannya bisa terlibat langsung dalam kegiatan ini. “Kegiatannya seru sekali, apalagi saya memang pecinta ramen. Jadi, sekarang saya tahu bagaimana cara membuat ramen sendiri. Ternyata membuat ramen itu butuh ketelitian, terutama dalam membuat kuahnya agar rasanya pas,” ujarnya dengan penuh semangat.
Menurut Panji, pengalaman ini menjadi momen yang sangat berkesan karena selain mendapatkan ilmu baru, ia juga bisa lebih memahami budaya Jepang dari sisi yang berbeda, tidak hanya lewat anime atau manga yang biasa ia tonton.
Lenny Puspitasari, Koordinator Kegiatan Japan Corner Unusa, menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap bulan. Japan Corner Unusa memang berkomitmen untuk terus mengenalkan budaya Jepang kepada masyarakat luas, khususnya kepada generasi muda, melalui berbagai aktivitas kreatif.
“Kami ingin budaya Jepang bisa dipahami dengan lebih dekat dan menyenangkan. Setiap bulan kami selalu mengadakan kegiatan bertema budaya Jepang, dan untuk bulan ini, kegiatan pembuatan ramen kami padukan dengan momen halal bihalal. Ini sekaligus untuk mempererat hubungan kekeluargaan antar peserta dan mempererat silaturahmi,” ungkap Lenny.
Ia menambahkan, melalui kegiatan semacam ini, Japan Corner Unusa berharap dapat menjadi jembatan yang menghubungkan dua budaya sekaligus membangun pengalaman belajar lintas budaya yang lebih luas untuk para siswa.
Melalui rangkaian acara ini, Unusa tidak hanya memperkenalkan sisi kuliner Jepang, tetapi juga memberikan pengalaman nyata bagaimana budaya luar bisa dipelajari dengan menyenangkan, serta memperkaya wawasan global para generasi muda. ril/hms