LUMAJANG | duta.co – Ribuan warga di sekitar Semeru harus mengungsi. Tercatat 1.979 jiwa harus pindah ke 12 titik evakuasi. Mereka tersebar di sejumlah gedung SDN, Balai Desa seperti Oro-Oro Ombo, Sumberurip, Penanggal, Pasirian. Ada yang di Pos Gunung Sawur, Ds. Sumberwuluh. Ada pula yang harus tidur di Kec. Candipuro, Lapangan Candipuro dan Kantor Kecamatan Candipuro.

Tampak dalam video pendek, betapa panik warga sekitar Semeru menyaksikan muntahan lahar panas. Apalagi melihat asap membumbung tinggi dengan begitu pekat. “Ayo jangan berhenti, ayo jalan,” demikian suara yang terdengar dari warga yang berusaha menyelematkan diri, Minggu (4/12/22).

Warga sudah mencium gelagat tidak enak dari Gunung Semeru sejam Minggu (4/12) pukul 02.46 WIB. Kabar dari  magma.esdm.go.id, awan panas guguran (APG) Semeru ini sudah meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko sejauh 7 kilometer ke arah tenggara, selatan dan barat daya.

Kesigapan pendudukan di sekitar, juga keguyuban mereka patut mendapat acungan jempol. Belum terdata soal korban jiwa, tetapi, kekompakan untuk saling menolong sangat besar. Warga memang sudah tidak berani beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Potensi Tinggi

Warga terus waspada, karena potensi awan panas guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru terus membesar. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sementara itu untuk mengantisipasi erupsi susulan, BPBD Lumajang menghimbau agar lansia, ibu-ibu serta anak-anak untuk menuju ke titik kumpul yang sudah ditentukan guna memudahkan proses evakuasi.  “Untuk usia rentan sudah kita himbau untuk segera ke titik kumpul. Karena khawatir terjadi erupsi susulan. Kalau terjadi erupsi susulan maka akan mudah untuk mengevakuasi,” kata Patria Dwi Hastiadi kepada wartawan.

Dua desa yang warganya diminta segera bergeser di titik kumpul adalah warga Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo dan Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang.

Kepala Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, aktivitas erupsi dan awan panas guguran (APG) Gunung Semeru masih tinggi. “Sekarang tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak,” kata Siswoyo.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di permukaan laut itu saat ini berstatus Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021. Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru. (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry