MATARAM | duta.co – Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 juga akan membahas dinamika yang terjadi di Arab Saudi akhir-akhir ini, terutama soal Islam moderat. Seperti diketahui, Saudi mulai meninggalkan Wahabi dan merapat ke Islam moderat. Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Munas dan Konbes NU Robikin Emhas.

Belum lama ini dunia dihebohkan dengan sepak terjang Putera Mahkota Muhammad bin Salman. Setelah ditunjuk menjadi orang kedua di Arab Saudi, Muhammad bin Salman menerapkan beberapa kebijakan yang radikal seperti mengembangkan Islam moderat di Arab Saudi.

Dia menambahkan, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia dipastikan hadir dalam acara Munas dan Konbes NU 2017 ini. Ini bisa menjadi ajang untuk memberikan pemahaman kepada Duta Besar terkait dengan praktik-praktik Islam moderat seperti yang diusung NU.

Robikin menceritakan, beberapa waktu lalu Pemerintah Arab Saudi melalui Duta Besarnya untuk Indonesia bersilaturahim ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mereka bertanya soal Islam Nusantara. “Kita jelaskan isinya adalah Islam wasatiyah seperti yang ada dalam Alquran,” katanya.

Robikin menjelaskan, pihak Saudi memang betul-betul ingin menerapkan Islam moderat. Bagi dia, keseriusan Arab Saudi dalam menerapkan Islam moderat bisa dilihat nanti pada saat musim ibadah Haji. “Kita tahu ada salah satu amaliyah tertentu ketika kita lakukan di sana dibilang haram, bid’ah, dan sebagainya,” ucapnya.

Ketua PBNU itu menegaskan, jika Arab Saudi ingin betul-betul menerapkan Islam moderat, semua mazhab harus boleh dipraktikkan di sana baik mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’I, ataupun Hanbali. “Jangan ada larang-larangan,” tegasnya. nuo

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry