Kepala Kantor Perwakilan Pusat Informasi Go Publik BEI Surabaya, Dewi Sriana (kiri) saat melihat pergerakan saham di kantornya, Senin (18/12). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co  – Setelah membuka galeri investasi di kampus-kampus, kini Pusat Informasi Go Publik Bursa Efek Indonesia (PIGP BEI) Surabaya menyasar anak sekolah khususnya sekolah menengah atas (SMA). Hal itu dibuktikan dengan digelarnya BEI Mengajar yang mengajak 150 siswa SMA dari tiga sekolah yakni dari Kendari, Purwokerto dan Tuban.

Acara yang digelar selama dua hari hingga Selasa (19/12) ini, bertujuan untuk memberikan informasi, sosialisasi dan edukasi pada siswa SMA. Karena, dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Pusat Informasi Go Publik BEI Surabaya, Dewi Sriana, siswa SMA ternyata butuh informasi yang benar tentang bursa saham.

“Karena di sekolah mereka ada pelajaran itu. Mereka hanya sekadar tahu lewat buku, maka perlu tahu bentuk nyatanya. Karena literasi bursa saham bisa jadi di sekolah mereka sudah lama, sekarang kan aturan-aturan di bursa berubah secara cepat. Bisa jadi satu lot di literasi yang mereka terima berjumlah 500 lembar saham, padahal saat ini hanya 100 lembar,” jelas Anna, panggilan Dewi Sriana, Senin (18/12).

Anna mengaku bahwa literasi itu penting bagi siswa SMA sederajad. BEI pun juga mulai aktif untuk melakukan sosialisasi dan edukasi.  Bahkan langkah ini sangat efektif. Sejak 2013 melakukan langkah ini, jumlah investor lokal atau domestik jauh bertambah banyak. Jika sebelumnya jumlah investor asing merajai bursa saham, kini sudah mulai berkurang.

“Investor asing masih lebih banyak namun sudah jauh berkurang. Saat ini asing hanya 52 persen dan lokal sudah 48 persen. Padahal dulu sebagian besar asing. Ini bukti bahwa langkah seperti ini sangat berhasil, mengena,” tukas Anna.

Dengan adanya BEI Mengajar ini, diharapkan para siswa ini nanti akan lebih memahami pasar modal, tahu persis pasar modal sebagai alternatif utama investasi. Kedepannya nanti bisa meningkatkan basis investor lokal di Indonesia.

“Karena kita ingin membentuk anak-anak muda ini untuk mengenal dulu bursa saham itu apa. Kita ingin ajarkan bahwa ini adalah bentuk lain untuk jadi investor dan salah satu cara untuk mendapatkan dana atau pembiayaan,” tukas Anna.

PIGP BEI memang memiliki tanggung jawab untuk mengajak dan menyasar anak-anak muda agar paham tentang bursa saham. Sehingga mereka ke depan bisa menjadikan ini sebagai sebuah peluang baru dalam berinvestasi.

“DI kalangan kampus saja, sudah mulai banyak yang menjadi investor dengan banyaknya galeri investasi yang kita buat. Semoga dengan langkah ini, anak-anak SMA juga memiliki ketertarikan lebih,” tukasnya.

Namun, untuk mendirikan galeri investasi di SMA, Anna mengatakan masih belum bisa dilakukan. Karena syarat untuk menjadi investor harus berusia di atas 17 tahun. “SMA masih belum ya, kalau sudah kuliah baru bisa. Di SMA hanya taraf pengenalan,” ungkapnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry