SURABAYA | duta.co – Hadirnya Sandiaga Salahuddin Uno di blantika politik memang membuat banyak politisi kalang kabut. Cawapres muda dan energik ini, bisa menggerus lawan politik dalam Pilpres 2019.

Belakangan ada serangan kasar ke Sandiaga dengan memakai website SkandalSandiaga.com, meski media itu kemudian menghilang.

“Saya sudah menduga, akan ada perang kasar, fitnah keji ala PKI yang ditembakkan ke Pak Sandi. Karena tidak ada cara lain, kecuali memproduksi fitnah untuk melumpuhkan Pak Sandi,” jelas Hendro T Subiyantoro, Wakil ketua Umum Pemuda Tani Indonesia, kepada duta.co, Selasa (25/9/2918).

Menurut Hendro, sosok Sandi sulit dibendung. Dia impian banyak orang, untuk menata Indonesia ke depan. Rakyat sudah capek dengan janji-janji gombal. Mau diukur dari mana pun, kondisi bangsa ini kian  terpuruk.

“Utang menggunung. Ekonomi terjun bebas. Kurs rupiah nyungsep. Harga pangan meroket, beras yang penuh, malah impor.  Apa yang dibanggakan? Infrastruktur? Jalan tol? Ini menandakan gagal membaca prioritas pembangunan,” tegas Hendro yang juga mantan pengurus GP Ansor.

Akhirnya, terang Hendro, dipakailah berita hoax. “Sekarang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyarankan Pak Sandiaga Uno melaporkan dugaan kampanye hitam dalam situs tersebut. Kita harus hati-hati, jangan sampai terjebak ‘gamelan’ orang,” tegasnya.

Sudah Ditutup Paksa

Anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin kepada wartawan menjelaskan, bahwa, pihaknya belum menelusuri dugaan kampanye hitam dalam situs tersebut sebelum adanya laporan dari pihak yang dirugikan.

Namun, jika dalam penelusuran laporan ditemukan adanya unsur kampanye hitam, maka pihaknya akan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir situs tersebut.

“Kalau kampanye hitam, kita menindaknya bersama Kominfo. Kalau ada ujaran kebencian kerjasamanya dengan Kominfo. Kita hanya bisa mengawasi. Kita juga lagi membicarakan dengan tim cyber crime Mabes Polri untuk menindaklanjuti,” katanya saat ditemui di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (25/9).

Afifuddin menambahkan Bawaslu bisa saja melakukan tindakan langsung apabila pihaknya mendapatkan temuan terkait kampanye hitam. Tapi tidak semua penindakan yang dilakukan ditangani oleh Bawaslu, melainkan ada lembaga lain yang ikut menindak. Semisal di dunia internet yang ikut menindak yakni Kemenko info.

Dalam penelusuran duta.co situs yang membuat tuduhan macam-macam, sampai soal perempuan itu sudah tidak tayang, alias ditutup paksa. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry