PMI Kota Semarang menyerahkan 25% hasil bulan dana untuk PMI Kec. se-Kota Semarang & biaya pembinaan 1 jt bagi KSR Unit PT se-Kota Semarang serta serah terima hibah dari Pemkot Semarang di acara Musyawarah Kerja Kota (FT/Twitter/PMIKotaSemarang)

SEMARANG | duta.co – PMI Kota Semarang menggelar Musyawarah Kerja (muker) tahun 2018, Senin (29/01/2018). Ketua PMI Kota Semarang, Shofa Chasani menyampaikan bahwa ada 8 rencana strategis (renstra) dalam muker tahun ini.

“Delapan renstra tersebut antara lain yang pertama adalah mewujudkan PMI yang berfungsi dengan baik di semua tingkatan, sinergi dalam pelaksanaan kegiatan, peraturan organisasi, sistem dan prosedur yang ditetapkan,” ujarnya di Lantai 4 Gedung Unit Transfusi Darah PMI Kota Semarang, Jl MGR Soegijopranoto No 31 Semarang. Ketua PMI Kota Semarang.

Kedua, katanya, meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI. Baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang diperlukan untuk melayani masyarakat.

“Ketiga, meningkatkan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan di seluruh wilayah kota, baik dari segi kecepatan, cakupan dan efektifitas pelayanan,” lanjutnya.

Dengan adanya rencana tersebut, dirinya berharap PMI bisa tampil sebagai salah satu organisasi kemanusiaan yang profesional.

“Renstra yang selanjutnya adalah meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi resiko dan dampak bencana, juga penyakit melalui program-program kesiapsiagaan, kesehatan, dan sosial. Serta pelayanan kesehatan rujuka,” imbuhnya.

Kelima, meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah dijangkau dan berkualitas. Keenam, memperkuat hubungan kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor publik, swasta, mitra gerakan, lembaga donor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menjalankan mandat dan fungsk PMI. Untuk ke tujuhnya, meningkatkan akuntabilitas PMI sebagai organisasi kemanusiaan di tingkat nasional maupun internasional.

“Terakhir, kedelapan, meningkatkan pemahaman seluruh elemen masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan, prinsip-prinsip dasar gerakan internasional palang merah/bulan sabit merah, serta hukum perikemanusiaan internasional melalui upaya komunikasi, edukasi, dan diseminasi,” ungkapnya.

Kepada para peserta, ia berpesan untuk selalu ikhlas dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan tersebut.

“Hal yang utama dari PMI adalah keihlasan dalam tindakan. Tugas yang kita emban adalah tugas kemanusiaan,” pesannya.

Dalam muker tersebut, disepakati bahwa 25% dari Bulan Dana PMI akan dikembalikan ke masyarakat melalui PMI Kecamatan.

Sebelumnya, hasil bulan dana dikelola PMI 100% untuk dikembalikan masyarakat. Setelah memperhatikan hasil bulan dana naik 3x lipat dari tahun sebelumnya, maka 25% dikembalikan ke PMI Kecamatan untuk dikelola bagi kegiatan kemanusiaan pula. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry