Dwi Handayani, S.KM., M.Epid
Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
SAAT ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC).
Selama 2022-2024, Kementerian Kesehatan RI mencatat terdapat 88 kasus Mpox di Indonesia.
Di antaranya 74 kasus hingga tahun 2023 dan 14 kasus di tahun 2024. Dengan semakin meningkatnya kasus Mpox (Monkey pox) di berbagai negara, pemerintah melakukan gerak cepat dengan memperketat pemeriksaan kesehatan di pintu masuk negara dan mengaktifkan kembali pelacakan mobilitas pelaku perjalanan melalui aplikasi SATUSEHAT.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Skrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika. Virus Mpox Clade Ib terindikasi memiliki derajat keparahan yang lebih tinggi, penularan lebih cepat, termasuk menular ke populasi anak-anak. Jadi penting bagi traveler untuk memahami risiko dan langkah-langkah pencegahan saat bepergian.
Apa Itu Mpox?
Mpox, sebelumnya dikenal dengan nama monkeypox, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari keluarga orthopoxvirus yang sama dengan cacar. Meskipun dianggap jarang, kasus mpox telah meningkat di luar Afrika, menjadikannya perhatian khusus bagi para traveler.
Gejala Mpox
Berdasarkan laporan “Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023” yang diterbitkan Kemenkes pada 2024, gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan, antara lain lesi, diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening). Durasi kesembuhan pasien Mpox bervariasi mulai dari 2-4 minggu. Periode lama sakit paling singkat adalah 14 hari dari timbulnya gejala pertama.
Bagaimana Mpox Menular?
Mpox dapat menular melalui berbagai cara, yang menjadi perhatian utama bagi traveler:
1. Kontak Langsung: Dengan lesi atau luka dari orang yang terinfeksi.
2. Cairan Tubuh: Seperti air liur atau darah.
3. Barang yang terkontaminasi: Menggunakan barang-barang pribadi yang terinfeksi, seperti handuk atau pakaian.
Tips untuk Traveler
Saat merencanakan perjalanan, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari mpox:
1. Cek Lokasi Tujuan Perjalanan: Sebelum bepergian, lakukan riset mengenai kasus Mpox di negara atau daerah tujuan Anda. Jika ada laporan tentang wabah, pertimbangkan untuk menunda perjalanan.
2. Hindari Kontak dengan Hewan: Mpox dapat menular dari hewan ke manusia, jadi hindari kontak langsung dengan hewan liar atau hewan peliharaan yang tampak sakit.
3. Praktik Kebersihan yang Baik: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, atau gunakan hand sanitizer berbasis alkohol, terutama setelah berada di tempat umum.
4. Pakai Pelindung: Jika Anda perlu merawat orang yang terinfeksi atau berada di lingkungan berisiko, pastikan untuk menggunakan sarung tangan dan masker.
5. Jangan Mengabaikan Gejala: Jika Anda mengalami gejala seperti demam dan ruam setelah bepergian, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
6. Vaksinasi: Pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin cacar jika Anda berada dalam kelompok berisiko atau akan traveling ke daerah yang dilaporkan memiliki kasus mpox. Diskusikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Dengan meningkatnya kasus Mpox, traveler perlu tetap waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri. Ikuti perkembangan terkini dari kasus Mpox untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai risiko dan tindakan pencegahan yang tepat akan membantu Anda menikmati perjalanan dengan aman. Pada prinsipnya selalu tegakkan protokol kesehatan dimana pun berada! *