MADIUN| duta.co – Bupati Madiun Muhtarom meresmikan “Monumen Gembok Kejujuran” di Taman Ruang Terbuka Hijau SMAN 2 Mejayan, Kabupaten Madiun, Selasa (5/9). Monumen itu diharapkan makin meningkatkan Gerakan Budaya Kabupaten Madiun bersih dari korupsi, sekaligus pengingat untuk tidak korupsi.
“Mudah-mudahan sebagai awal untuk mewujudkan Indonesia bersih korupsi dengan mengaktualkan kembali kejujuran pada diri masing-masing. Berdirinya monumen itu ada pesan penting dimana perlu diketahui bahwa sekolah merupakan , tempat dimana-mana anak menemukan kejujuran, kesederhanaan, peneneman moral,” ujar Muhtarom.
Menurutnya karena dari sekolah akan lahir orang-orang besar yang kedepannya sangat dibutuhkan masyarakat. Terutama orang-orang jujur. Kpada para guru agar selalu menanamkan pola kejujuran, agar para siswa mereka kedepan menjadi siswa yang jujur dan berguna bagi bangsa dan negara.
Ia mengatakan oeberadaan monumen kejujuran adalah awal dimulainya negara Indonesia jujur bebas korupsi serta demokratis.
“Menanamkan kejujuran juga perlu diajarkan sejak dini, agar anak dapat memahami kejujuran penting dalam berbagai aspek kehidupan,” ujarnya lagi.
Sedangkangi Komunitas Pekerja Budaya Madiun selaku pemprakarsa didirikannya Monumen Gembok Kejujuran ini berharap menjadikan Madiun kampung halaman kejujuran. Selain didirikan monumen ini, direncanakan berbagai gerakan budaya akan digelar setiap minggu sebagai pengingat pentingnya berlaku jujur.
“Pertama skan dilakukan gerakan moral setiap minggu dengan melibatkan para seniman berbentuk pembacaan puisi maupun aksi teather karena tempat ini akan menjadi panggungnya,” ujar penggagas Monumen Gembok Kejujuran, Harry Tjahjono juga novelis penulis skenario ini.
Selanjutnya sebagai wujud kebersamaan dalam mewujudkan kejujuran, seluruh lapisan masyarakat memasang gembok secara bergantian di monumen kejujuran. Harapan kejujuran menjadikan sebuah gerakan nyata baik dalam kebijakan publik atau pemahaman ke generasi muda. (ags)
