DAGING SAPI: Harga daging sapi di sejumlah pasar di Kota Madiun belum ada kenaikan mencapai Rp 110 ribu per kg atau stabil, kemungkinan naik diprediksi jelang lebaran. (Foto: Agoes Basoeki)

MADIUN | duta.co — Pemerintah Kota Madiun, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kediri, Bulog Divre V Madiun dan Satgas Pangan, melakukan monitoring ketersediakan bahan pokok di dua pasar tradisionil, (Rabu,9/5). Pasar sasaran yaitu Pasat Besar Madiun (PBM) dan Pasar Sleko, hasil monitoring, persediaan bahan pokok  cukup dan harga relatif stabil.

Sesuai data, hanya telur ayam, daging ayam potong dan bawang putih alami kenaikan, telur mencapai Rp 23 ribu-Rp 24 ribu per kg, sebelumnya Rp 19 ribu per kg. Bawang merah Rp 30 ribu per kg, sebelumnya Rp 27 ribu-Rp 28 ribu per kg. Daging ayam potong Rp 31 ribu per kg dari semula Rp 28 ribu-Rp 29 ribu pada awal pekan ini.

“Harga telur per hari naik Rp 1.000 per kg, sejak beberapa hari terakhir ini, meski saya punya ayam petelur sendiri. Harga pakan terus merangkak naik, saya terpaksa harus menaikkan harga telur,” ujar Winarti pedagang Pasar Sleko.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Gaguk Hariyono membenarkan beberapa komoditas memang ada sedikit kenaikan, seperti telur, daging ayam potong dan bawang merah. “Dari pengepul ayam potong dan telur, harus jadi perhatian. Kami imbau dari pengepul agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi karena terdampak adalah pengecernya,” ujarnya.

Untuk menekan kenaikan nantinya,  bekerjasama dengan PPID. Lalu, melakukan operasi pasar murni di 22 kelurahan dengan komoditas dijual seperti beras, telur, minyak goreng dan gula pasir. Komoditas itu nanti dijual harga HPP ditambah subsidi ongkos angkut sekitar Rp.500-Rp.1.000/kg. “Kami mulai 15 Mei nanti, kemudian tanggal 1Juni, Bulog melakukan OP (Operasi Pasar) di pasar,” ujarnya lagi.

Sedangkan, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri Joko Raharto, yang ikut monitoring mengatakan kenaikan harga telur dan daging ayam tidak menjadikan inflasi. Alasannya, tertutupi oleh penurunan harga beras dan bawang putih. “Pokoknya, secara umum semua aman,” tandasnya.

Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Logos Bintoro mengatakan meski secara umum harga kebutuhan pokok normal, tapi dari Satgas Pangan tetap memantau jika ada indikasi adanya penimbunan. “Kami terus pantau komoditas, jika ada kenaikan dilakukan penelusuran,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre V Madiun Herisman menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan stok sekitar 3.000 ton beras medium dan beras premium 2.000 ton. “Stok beras masih aman untuk 3-4 bulan ke depan. Kami juga punya gula 20 ton, tepung terigu 8 ton dan minyak goreng 500-600 liter. Jadi saya jamin untuk persiapan bulan Ramadhan dan lebaran nanti stok aman,” ujarnya.

Monitoring dilakukan dalam rangka memantau ketersediaan bahan pokok dan pengendalian stablisasi harga bahan kebutuhan pokok di Kota Madiun pada bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Harga beras, tetap kisaran Rp.9.500/kg untuk beras medium dan Rp.11.500/kg untuk beras medium.(ags)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry