
SURABAYA | duta.co – Naiknya harga emas untuk Logam Mulia 24 karat saat ini menyentuh angka Rp 2,1 juta tidak menyurutkan Toko Emas Wahyu Redjo untuk gelar pameran. Bahkan sebaliknya, Toko Emas Wahyu Redjo menggelar pameran perhiasan bertajuk Sparkling Carnival di Atrium Delta Plaza Surabaya, 1-5 Oktober 2025, menampilkan koleksi terbaru dari berbagai pabrik emas ternama di Indonesia.
Manajemen Representatif Wahyu Redjo Group, Diana Kusuma Atmaja mengatakan meski kondisi harga emas sedang naik, baginya tetap ada peluang pasar. Pasalnya pabrikan tidak menghentikan produksi perhiasan, bahkan justru banyak merilis produk perhiasan baru yang dikeluarkan.
“Untuk pameran kali ini, kami sudah menyediakan berbagai koleksi terbaru. Koleksi berasal dari berbagai pabrik emas ternama di Indonesia, mulai UBS (Untung Bersama Sejahtera), AYU (Aneka Yuni Utama), hingga HWT (Hartono Wahana Tunggal),” kata Diana disela pameran Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan, pameran ini juga menjadi bagian dari promosi konsep baru toko emas Wahyu Redjo yang akan resmi dibuka minggu depan, sekaligus memperkenalkan merek tersebut lebih jauh kepada pengunjung Delta Plaza Surabaya dan sekitarnya.
Selain menargetkan penjualan hingga hari terakhir pada 5 Oktober 2025, pameran ini juga menghadirkan guest star utama Mama Lela untuk menarik pengunjung.
“Kami memiliki lebih dari 100 cabang di Jawa Timur. Dari cabang-cabang itu, kami bisa memetakan tren dan selera pelanggan, sehingga standar penjualan dan interaksi layanan tetap terjaga,” ujarnya.
Diana menambahkan, mayoritas konsumen Surabaya memilih berbelanja perhiasan, sekitar 30-40 persen total penjualan, disusul pelanggan luar daerah.
“Sekitar 75 persen orang masih membeli perhiasan. Namun, kami juga mendorong pelanggan untuk berinvestasi tidak hanya di logam mulia, tapi juga di perhiasan. Harga kami mengikuti pasar, dengan tabel harga yang sudah ditetapkan,” katanya.
Menurut dia, tren pembelian emas di Surabaya semakin meningkat, sejalan dengan upaya Wahyu Redjo menjaga layanan. “Di toko lain ada yang mengenakan biaya untuk pencucian perhiasan, sedangkan di tempat kami, layanan diberikan secara gratis dengan standar seperti hotelier,” ujarnya.
Terkait ekspansi usaha, Diana menyebut Wahyu Redjo masih fokus memaksimalkan pasar Jawa Timur. “Ke depan kami ingin memperluas ke Situbondo, Ponorogo, hingga Probolinggo. Sementara untuk ekspansi ke Jawa Tengah masih perlu persiapan matang, sehingga belum dalam waktu dekat,” katanya. Imm