PASUKAN : Pemeriksaan personil, peralatan dan logisitk pendukung  dilakukan Pangdam V Brawijaya di Yonmek 521 (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co -Tugas berat ada di pundak Pasukan Batalyon Mekanik (Yonif Mek) 521 Dadaha Yudha Pengamanan Batas RI – Papua New Guinea menjaga batas negara berada di Lintang 8’ 29’ 31’ Bujur 141’ 01’ 10’.

Beban tersebut bukan sebagai pasukan, namun harus menjadi guru untuk mencerdaskan masyarakat yang tinggal terpelosok di Kawasan Sektor Selatan Merauke Propinsi Papua.

Pernyataan ini disampaikan Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Arif Rahman saat berkunjung ke markas Macan Kumbang, sebutan pasukan di bawah komando Brigif 16 Mekanis. Sebanyak 450 prajurit akan dibawa kesana, untuk ditempatkan di 15 pos tapal batas.

“Kunjungan saya untuk melihat kesiapan operasi Batalyon 521,  yang akan melaksanakan tugas di Merauke Papua,” terang mantan Gubernur Akademi Militer ini.

Kesiapan personilan, persenjataan dan logistik dibawa ke medan tugas, tidak lepas dari pemeriksaan dilakukan. Sejumlah prajurit pun sempat diajak berdialog, untuk mempertanykan kesiapan mental karena harus meninggalkan keluarga.

“Anda baru nikah ya, siap berangkat? Sudah pamit sama istri,” kata Pangdam kepada salah satu prajurit bidang medis.

Penyakit Malaria Sering Menyerang

Tak luput perhatian, peralatan logisitk air dan sekaligus pembangkt daya berupa kincir angin, cukup menarik perhatian Mayjend Arif Rahman. Usai mengecek kesiapan semua, orang nomor satu di Kodam V Brawijaya, memberikan pengarahan langsung kepada prajurit dan memeriksa keberadaan lapangan tembak

“Tugas operasi ini merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi para prajurit Batalyon 521. Pesan saya kepada prajurit,  agar melaksanakan tugas dengan  ketulusan keihlasan dan kesungguhan.  Harus dekat dengan masyarakat, selain keberadaan Satgas 521 mengamankan perbatasan,  juga membantu masyarakat menjadi guru di sana,” jelas Mayjend Arif Rahman dihadapan wartawan.

Selain berbagi ilmu pendidikan, juga sejumlah prajurit diminta sebagai tenaga penyuluh pertanian kemudia menyediakan ketersediaan air bersih untuk warga setempat. Sesuai jadwal, pasukan ini akan berangkat akhir Agustus ini dan selama 9 bulan lebih berada di lokasi tugas. Yang menjadikan menarik, Satgas 521 akan membawa bantuan buku dan pakaian untuk dibagikan kepada warga.

“Justru kerawanan di sana, selain cuaca adalah penyakit malaria sering menyerang warga. Kemudian Danyon telah melakukan survey di sana, selanjutnya membawa peralatan pertanian, pakaian dan buku – buku untuk dibagikan kepada warga di sana,” jelas Pangdam V Brawijaya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry