Umat Islam melaksanakan tarawih pertama di Gold Coast Mosque, Queensland, Australia, Sabtu (27/5). Umat Islam di Gold Coast berjumlah sekitar 8000 orang yang berasal dari 60 negara, termasuk Indonesia. (FT/antara)

GOLD COAST | duta.co — Masjid Gold Coast, Queensland, Australia, yang berdiri di 144 Allied Drive, Arundel, mempercayai panggilan adzan pada muadzin yang berasal dari Indonesia.

“Kami mempercayakan seruan mulia untuk salat lima waktu pada orang-orang Indonesia, karena mereka memiliki suara yang indah, berkat suara azan yang indah itu, orang terenyuh dan berbondong-bondong datang,” kata Sekretaris Komite Masjid Gold Coast, Hussain Baba, Senin (29/5/2017).

Hussain mengatakan, dipercayanya orang Indonesia untuk menjadi muadzin adalah hal yang mutlak, sebab sejak berdiri pada tahun 1996, hampir selalu orang-orang Indonesia yang menjadi muadzin.

Tercatat dari lima orang muadzin, yakni Muhammad Hasan, Hamdi Bakar, Amin, Samsul Hadi dan Ismail Abdul Kadir, hanya nama terakhir yang bukan berasal dari Indonesia, namun dari negara tetangga, Malaysia.

Salah satu muadzin asal Sumatera Barat, Hamdi Bakar, yang ditemui selepas beribadah salat Maghrib mengatakan hal itu memang merupakan kebanggaan tersendiri sebagai orang Indonesia di Gold Coast.

Hamdi Bakar.

“Dengan kepercayaan itu, kami memiliki perasaan bangga tersendiri sebagai orang Indonesia telah dipercaya menjadi muadzin di sini,” kata Hamdi yang telah 10 tahun tinggal di Gold Coast.

Akan tetapi, katanya, kepercayaan itu juga bukan tanpa konsekuensi potensi kecemburuan dari komunitas muslim lainnya seperti insiden perebutan mikrofon dari Samsul Hadi (muadzin saat ini) oleh salah satu jamaah.

“Kami mengerti itu hanya karena setiap orang mengejar pahala ibadah yang lebih tinggi, namun tidak pernah sampai menimbulkan kerenggangan antara sesama muslim,” imbuh Hamdi.

Diperkirakan saat ini jumlah muslim di Gold Coast mencapai 8.000 jiwa. Muslim di Gold Coast memusatkan kegiatan keagamaannya di Masjid Gold Coast yang terletak di jalanan Allied Drive, Arundel, yang rencananya akan dijadikan kawasan keagamaan berbagai keyakinan oleh pemerintah setempat.

Kerukunan antarumat juga dijaga betul. Tepat di sebelah masjid tersebut ada gereja berdiri. Hamdi menuturkan, pihak masjid sering mengundang jamaah gereja di sejumlah acara, terutama saat Ramadan.

”Biar mereka tahu bagaimana Islam sebenarnya. Sampai saat ini, tanggapan mereka positif, bahkan selalu ingin datang tiap masjid ini punya acara,” ungkapnya.

Keterbukaan itu pula yang membuat warga muslim di Gold Coast bisa beribadah dengan tenang. Tak ada kejadian berarti berupa stigmatisasi atau diskriminasi.

Kini, selain salat rutin, di masjid itu juga dibuka sekolah Alquran. Mirip taman pendidikan Alquran di Indonesia. Pengajarnya adalah anak-anak muda hingga pensiunan yang punya waktu luang mengajar anak-anak kecil di Gold Coast. Masjid Gold Coast juga berencana membangun Dakwah Centre untuk menjelaskan bahwa Islam bukan teroris. (ant)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry