PASURUAN | duta.co — Kendati tiap tahunnya lahan pertanian di Kabupaten Pasuruan terus menyempit seiring perkembangan penduduk, namun dalam pelaksanaan di lapangan, hasil produksi meningkat, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain didukung, jumlah luas tambah tanam (LTT) yang mencapai 6.000 hektare lebih.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Ikhwan, menjelaskan, terhitung sejak bulan Oktober 2015 hingga 2016, lahan tanam di Kabupaten Pasuruan mencapai 109.000 hektare. “Dari tahun ke tahun jumlahnya terus mengalami peningkatan. Pencapaian ini mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian RI,” paparnya, Kamis (10/5/2018)

Dari upaya peningkatan tersebut, pada tahun 2016 yang lalu Kabupaten Pasuruan mendapatkan hadiah atau bantuan dari kementerian Pertanian RI berupa 11 unit hand tractor roda 4, 57 hand tractor roda 2, 15 unit pompa air dan 27 alat tanam. “Semuanya sudah diberikan kepada para kelompok tani yang berhak menerima dan bisa dimanfaatkan,” jelas Ikhwan.

Dijelaskannya, bahwa tahun 2016 Kabupaten Pasuruan mampu memperluas atau tambah tanam area tanam hingga mencapai 6.000 hektare lebih. Di mana per hektare petani di wilayah pertanian rata-rata mampu memproduksi padi sebesar 6.8 ton gabah. “Selain itu pada sektor lain, juga yang perlu ditingkatkan yakni tanaman jagung,” tandasnya.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI mengapresiasi atas keberhasilan itu. Bantuan tersebut berupa benih jagung hibrida mencapai 108 ton dan 360 ton pupuk urea kepada kelompok tani di Kabupaten Pasuruan, karena dinilai telah berhasil memberikan kontribusi ekspor jagung hingga 70% dari kebutuhan nasional.

Bantuan tersebut sebagai upaya apresiasi kepada kelompok tani di 10 kecamatan, yakni Nguling, Lumbang, Grati, Pasrepan, Puspo, Kejayan, Pandaan, Wonorejo, Sukorejo dan Purwodadi. “Kecamatan tersebut berada di wilayah pegunungan dan sangat ideal ditanami jagung, lantaran termasuk daerah dengan typical lahan kering,” ujar pria lama pimpin Disperta ini.

Menurut dia, tanaman jagung akan tumbuh bagus kalau ditanam di lahan kering. Sedangkan di Kabupaten Pasuruan ada banyak kecamatan yang punya typical daerah pegunungan dan ada lahan keringnya. “Alhamdulillah, Pemerintah Pusat memberikan bantuan benih dan pupuk gratis untuk kelompok tani di kabupaten pasuruan, sebagai upaya apresiasinya,” ungkap Ikhwan.

Dijelaskannya, bantuan didistribusikan pada musim tanam jagung paling ideal ditanam di akhir musim penghujan.

“Kalau untuk pupuk urea, bantuannya sebesar 50 kg per hektare. Sedangkan benih jagung masing-masing 15 kg per hektarenya. Seluruh pupuk dan benih akan dipergunakan untuk mengawal proses tanam hingga panen di lahan jagung seluas 7.200 hektare,” terangnya.

Sementara itu, dengan adanya bantuan tersebut, lanjut Ikhwan tentu saja berdampak pada semakin meningkatnya jumlah produktivitas jagung setiap tahunnya. Bahkan, selama setahun, jumlah produksi jagung hibrida bisa mencapai 250.000 ton dengan provitas rata-rata 6-7 ton/hektare. Sehingga dengan demikian Kabupaten Pasuruan tak akan kekurangan dari sektor jagung.

“Luasan lahan jagung di Kabupaten Pasuruan mencapai 40.000 hektare, dan kalau untuk memenuhi kebutuhan local, sangat cukup. Bahkan, butuh 20% saja dari total produksi selama satu tahun. Makanya kenapa Pemerintah Pusat member bantuan ini gratis, karena kita salah satu penyumbang ekspor jagung hibrida terbesar,” tuturnya.

Untuk mewujudkan tingkat panen yang cukup siginifikan, Kabupaten Pasuruan juga dapat kebutuhan pupuk tambahan sebanyak 56.000 ton itu, di antaranya terdiri dari pupuk urea sebanyak 11.000 ton, pupuk SP dan ZA masing-masing sebanyak 8.000 ton. Sedangkan kebutuhan paling banyak adalah pupuk NPK yang mencapai 29.000 ton.

“Kebutuhan tambahan yang kami ajukan itu sifatnya hanya untuk antisipasi saja. Seberapa besar kebutuhan yang diajukan itu akan disetujui, kami belum bisa memastikannya. Terpenting secara keseluruhan, para petani tidak kekurangan pupuk saat musim tanam kali ini,” imbuh Ikhwan.

Selain itu juga disampaikan, bahwa permintaan tambahan yang paling banyak justru untuk pupuk NPK yang mencapai 29.000. Lantaran di Kabupaten Pasuruan banyak terdapat tanaman jenis buah-buahan yang selama ini menjadi unggulan, seperti apel, mangga, durian, jeruk dan lainnya.

“Permintaan paling banyak justru untuk pupuk NPK, karena banyaknya tanaman buah-buahan yang membutuhkannya. Padahal alokasi yang didapatkan Kabupaten Pasuruan untuk pupuk NPK ini, awalnya hanya sebanyak 11.000 ton saja,” ujar Ikhwan.

Alokasi awal jatah pupuk yang didapatkan Kabupaten Pasuruan pada 2017 lalu, untuk pupuk urea sebanyak 36.000 ton, untuk SP dan ZA masing-masing sebanyak 30.000 ton. Sedangkan untuk pupuk NPK hanya sebanyak 11.000 ton. “Diharapkan untuk tahun 2018 ini ada tambahan lagi,” tutupnya. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry