SURABAYA | duta.co –  Alat bantu untuk meningkatkan produktivitas para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sangatlah dibutuhkan.

Karena, pelaku UMKM ini tidak memiliki modal yang cukup untuk membeli alat-alat yang bisa meningkatkan usaha mereka.

Karena itu, mahasiswa dan dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) berinovasi dengan membuat alat otomatis untuk menggoreng. Bisa untuk kerupuk dan sejenisnya.

Andrew Joewono selaku dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UKWMS beserta tim mahasiswa Fian Agustino, Laurentius Niko, dan Ahmad Hasan menciptakan Mesin Penggoreng Krupuk Otomatis Hemat Energi.

Karya itu berhasil menyabet Juara 1 Ajang Kompetisi Teknologi Tepat Guna yang diadakan Pemerintah Kota Surabaya tahun lalu.

“Dengan adanya alat ini, diharapkan hasil produksi dapat lebih berkualitas. Warna produk matang, proses produksi lebih cepat karena otomatis, hemat juga dalam pemakaian minyak goreng karena suhu terkendali,” ujar Andrew ditemui di kampus Kalijudan, Kamis (7/2).

Peralatan yang dibuat terdiri dari rangka besi terselimuti stainless steel, dengan kombinasi gerakan mekanik dengan susunan dari beberapa bagian.

Yakni panel kendali, remote kendali, sensor suhu (PT-100), wadah minyak penggorengan, wadah bahan baku goreng, burner gas LPG, motor penggerak wadah bahan baku goreng, pengarah hasil penggorengan, tabung gas LPG, solenoid valve gas LPG, spinner (peniris minyak bahan hasil goreng) dan sensor posisi wadah bahan baku goreng.

“Dari hasil pengujian, waktu yang diperlukan untuk melakukan penggorengan dengan bahan baku 150gr, berkisar 40 hingga 43 detik, sehingga rerata dari waktu yang dibutuhkan 41.7 detik. Untuk melakukan penggorengan dengan bahan baku 1000gr (1Kg), akan membutuhkan waktu 4.6 menit, waktu yang efisien untuk proses produksi,” ungkap Fian.

Hasan juga menerangkan bahwa mesin inovasi mereka mampu menggorengan dengan hasil 12 Kg dengan waktu 1 jam, selain itu karena dapat melakukan proses penirisan, maka hasil penggorengan siap untuk dikemas, dengan kandungan minyak yang sedikit.

Lebih lanjut, Andrew menerangkan bahwa alat ini merupakan rancangan sistem baru dari peralatan yang ada. Perancangan sistem terdiri atas perancangan sistem elektronika pengendali dan perancangan mekanik. “Total dibutuhkan Rp 15 juta untuk membuat alat ini,” paparnya.

Tim ini berharap mesin inovasi mereka dapat digunakan oleh para pelaku UMKM produksi olahan makan ringan, yang banyak terdapat didaerah surabaya khususnya daerah pantai kenjeran, sehingga akan meningkatkan perekonomiannya. “Kalau untuk UMKM harga bisa diatur,” tukasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry