Tampak Laksamana Pertama TNI Dr. Nazali Lempo, SH, MH, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut melakukan pembaretan terhadap prajurit baru Pomal. (FT/fauzi)

SURABAYA | duta.co – Untuk menanamkan jiwa Korsa, kebanggaan terhadap Korps dan menghayati sejarah perjuangan pertempuran laut, Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) kembali melakukan Tradisi pembaretan dan kegiatan Napak Tilas pasukan Markadi 2018. Acara  dilaksanakan di Monumen Cekik, Jembrana, Bali, Jumat, (16/11/2018) pukul 19.00 WITA.

Acara dibuka dengan Demonstrasi Drama Kolosal perjuangan Kapten Makardi dan pasukan M mengalahkan pasukan Belanda  dan memenangkan pertarungan di laut Bali, oleh Siswa Madrasah Aliyah (MA) Al Mubarak, Jembrana, Bali. Decak kagum penonton diiringi tepuk tangan meriah dan merinding ketika menyaksikan drama kolosal tersebut.

Kemudian, dilaksanakan Upacara yang merupakan puncak dari kegiatan tersebut. Upacara dipimpin langsung oleh Laksamana Pertama TNI Dr. Nazali Lempo, SH, MH, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut.

Dalam amanatnya, ia mengucapkan selamat atas keberhasilan prajurit baru Pomal  yang telah melewati tahap-tahap pembaretan. Bekal ilmu yang telah dimiliki merupakan modal dasar untuk menjadi seorang prajurit dalam melaksanakan tugas di satuan.

“Selamat dan sukses bagi kalian (prajurit Pomal) dan selamat bergabung dengan keluarga baru kalian ini (Pomal),” ujarnya memberi semangat.

Penampilan Drama Kolosal Pertarungan Laut Kapten Makardi dan pasukan M ketika mengalahkan Belanda. (FT/fauzi)

Pembaretan ini merupakan akhir dari rangakaian kegiatan . Sebagai aspek kultural, bagian implementasi pewarisan nilai-nilai luhur yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sehingga, mempunyai nilai historis dalam perjalanan karir  prajurit dan kehidupan sebagai korps Pomal.

“Perlu diketahui, baret biru merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi Prajurit Pomal. Tidak semua prajurit angkatan laut bisa menyandang predikat sebagai korps baret biru,” ia menambahkan.

Mereka dituntut untuk meningkatkan, mengembangkan kemampuan dan menumbuhkan kekompokan jiwa korps dilingkungan dan dimanapun ditugaskan. Mulai dari loyalitas, sikap,  disiplin. Karena, Pomal merupakan penyeru terhadap prajurit TNI AL lainnya.

Acara dilaksanakan di Monumen Lintas Laut Jawa- Bali karena terdapat unsur sejarah dimana telah terjadi pertempuran laut pertama setelah Indonesia merdeka. Dengan harapan, Monumen di Cekik selalu dikenang oleh masyarakat setempat dan tidak melupakan sejarah yang ada.

“Mudah-mudahan perjuangan Kapten Makardi dikenal di daerah maupun di pusat dan diangkat menjadi pahlawan nasional. Karena, perjuangannya pada waktu itu mempertaruhkan jiwa dan raga, harus dihormati. Pomal sangat mensupport untuk itu,” lanjutnya.

Kebanggan Baret Biru

Kegiatan Pembaretan ini diikuti oleh 112 siswa. Terdiri dari 15 siswa Pendidikan Spesialis Perwira (Dikspespa), 40 siswa Khusus Bintara Kilat (Susbakat) ,30 siswa Tamtama Kilat (Takat) dan 27 siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Diktama).

Efri Adoe, salah satu siswa Pembaretan Pusdik (pusat pendidikan) Pomal asal Kupang NTT mengatakan, bukan hal mudah bagi dirinya dan siswa lainnya untuk mendapatkan baret Polisi Militer Angkatan Laut.

Mulai dari mengikuti materi selama 2 bulan di Pusdikpomal V Surabaya, Praktek Lapangan di Pusat Latihan Tempur di Purboyo Malang, melakukan kegiatan menembak pistol, kualifikasi pistol, Operasi Amfibi di pantai Balekambang, hingga Lintas Medan (Linmed) dari Lanal Banyuwangi sampai Monumen pertempuran laut di Cekik, Jembrana, Bali, yang di dalamnya terdapat dua makam prajurit pasukan M yang gugur di Banyuwangi.

Hadir dalam upacara tersebut diantaranya Sekda Pemkab Jembrana, para direktur Puspom TNI AL, Danpom Koarmada I dan II, Paban II Odpsik Kodiklatal, Dankodikdukkum, Danpusdikpom, Danpom Lantamal III Jakarta dan V Surabaya, Danlanal Denpasar, Danlanal Banyuwangi, Wakapolres Jembrana, dan Wakapolres Banyuwangi. (fzi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry