SEMARANG | duta.co — Meriah dan Antusias. Kiranya dua kata tersebut sebagai sebuah gambaran perayaan Imlek ke 2569 di Klenteng Sam Poo Kong Semarang.
Sedari pagi hingga sore (16/02/2018) ratusan pengendara sepeda motor dan mobil penuh memadati dan mengantri untuk mencari tempat parkir, suasana antrian juga terjadi di depan pintu masuk.
Tampak puluhan orang mengantri menuju loket masuk. Pun para penjual tampak depan semangat menjajakan dagangannya pada para pengunjung. Di dalam, antusias warga dalam menyaksikan berbagai pertunjukan tidak surut. Meski di tengah panasnya matahari dan berdesakan akibat dari lonjakan pengunjung.
Parade band lokal, barongsai, reog Ponorogo dan sebagainya ditampilkan untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek di tahun 2018.
Menurut Mita Setiawan, gadis peranakan Tionghoa yang berperan aktif dalam mempromosikan Klenteng Sam Poo Kong sebagai bagian dari ikon wisata Semarang, dikatakan bahwa tahun ini penuh berkah, suka cita, dan surprise.
“Tahun ini banyak hal di luar dugaan. Terutama pada kenaikan pengunjung dalam menyambut tahun baru Imlek di Sam Poo Kong,” kata Mita.
“Saya berharap agar pemerintah dan masyarakat bisa menjaga kondusifitas dan pluralisme yang ada di Semarang ini dengan baik,” imbuhnya.
Sehingga, tambah dara yang masih duduk di UNIKA Soegijapranata ini, kebersamaan yang terjalin bisa memunculkan banyak potensi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Fahrizal Fatah juga menyatakan hal serupa, “Grup Barongsai Hoo Hap Hwee tiap tahun tampil di sini, bahkan hampir tiap ada even grup kami yang sering diminta untuk tampil,” ucapnya.
“Kalau dilihat dari yang ada di depan lapangan, tahun ini jumlah pengunjungnya bertambah sekitar 2 sampai 3 kali dari tahun lalu,” kata pria yang sering manggung di Sam Poo Kong, itu..
Hal senada diungkapkan pula oleh Thoriq, “Kalau diprosentasekan ada sekitar 30 persen lebih dalam lonjakan pengunjung di tahun ini,” ujar pria yang bertugas sebagai humas kegiatan tersebut.
Dikatakan, pesatnya pengunjung tidak lepas dari upaya pemerintah dalam meningkatkan potensi wisata daerah, terutama wisata religi dan sejarah yang ada di Semarang. Dikatakan untuk mendukung kegiatan tersebut, Dishub, Satpol PP, Koramil, Polsek, Brimob diterjunkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan. (rifF)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry