
SURABAYA | duta.co – Menjelang akhir bulan puasa, tiga belas mahasiswa asing menciptakan kreasi dari ratusan buah kurma. Kurma tersebut dibagikan bersama sajian takjil lainnya kepada pengendara motor pada Kamis (27/03/2025) di depan Kampus Ubaya Ngagel.
Mahasiswa asing berasal dari Prancis, Belanda, Uzbekistan, Jepang, dan Timor Leste. Mereka merupakan mahasiswa S-1 dan S-2 Program Ubaya International Scholarship, Student Exchange, dan Darmasiswa. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Universitas Surabaya.
Sejumlah 700 buah kurma disusun hingga menjadi karya seni bertuliskan “Marhaban Yaa Ramadan” berukuran 1×2 meter. Mahasiswa menggunakan kurma karena terinspirasi dari kebiasaan masyarakat Indonesia untuk membatalkan puasa dengan sesuatu yang manis.
Salah satu mahasiswa asing asal Uzbekistan, Nasiba Kamalova Azambekovna, mengaku antusias dengan kegiatan ini. “Senang sekali bisa berpartisipasi di tradisi Ramadan khas Indonesia. Termasuk saat membagikan, semua orang sangat antusias. Benar-benar pengalaman yang berharga,” ujar Nasiba.
Serupa denga Nasiba, mahasiswa pertukaran pelajar asal Belanda, Hendrik Job van Noort, mengaku pertama kali mengikuti kegiatan berbagi takjil ramadan. “Sangat senang melihat selebrasi Ramadan di sini. Sangat hangat dan disambut banyak masyarakat. Belum pernah merasakan meriahnya selebrasi seperti ini,” terangnya.
Tak hanya kreasi kurma, mahasiswa juga diajak membagikan takjil kepada pemotor dan pejalan kaki. Ketua Panitia Pelaksana Bagi Takjil Ubaya, Muda Swara, S.T., menyebut, kegiatan ini menjadi momen untuk menciptakan pengalaman multikultur kepada mahasiswa asing dan seluruh sivitas yang merupakan ciri khas Ubaya. “Kami mengajak mahasiswa asing merasakan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat. Harapannya mereka bisa merasakan secara langsung nuansa Ramadan jelang lebaran ini. Sehingga ketika kembali ke negaranya, mereka bisa menceritakan budaya di Ubaya yang multikultur,” terang Muda.
Ia menambahkan, sebanyak 1500 takjil dibagikan di beberapa titik, termasuk masjid dan panti asuhan, serta rumah tahfidz sekitar Ubaya. “Untuk mengurai kemacetan, kami sebar lokasinya. Di depan Kampus Ubaya Ngagel dan RS Ubaya. Harapannya masyarakat yang lewat di dua titik itu bisa mendapat takjil yang dibagikan,” pungkasnya. Wik