HARI BATIK : Mahasiswa teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS) meluangkan waktu kuliahnya untuk membatik di atas kain sepanjang lima meter untuk memperingati hari batik, Senin (2/10) DUTA/wiwiek

SURABAYA | duta.co – Peringatan Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober diperingati berbeda-beda oleh seluruh masyarakat Indonesia. Ada yang memakai batik terbaiknya ke kantor, ke kampus bahkan ke berbagai kesempatan.

Hal berbeda dilakukan mahasiswa Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS). Mereka justru melakukan sebuah karya yakni dengan membatik bersama di kain putih sepanjang lima meter. Walau kegiatan membatik tidak masuk dalam kurikulum, namun mereka tampak antusias mencoba memakai canting tradisional.

Narulita (20) mahasiswa semester 5,mengungkapkan pernah membatik saat semester 1. Namun ia mengakui cukup sulit memakai canting untuk membatik. Apalagi ia baru pertama kali memakai canting tradisional. Sebelumnya ia menggunakan canting listrik untuk membuat pola batik dengan lilin.

Selain membatik, ia dan teman-temannya juga dikenalkan berbagai permainan,makanan hingga tarian tradisional khas Jawa. Hal yang baginya cukup baru, apalagi selama ini berasal dari Bali.

“Budayanya beda sekali dengan di Bali, lebih kental jawanya. Tapi juga tidak kelihatan terlalu hindu,ini unik sekali. Jadi saya terus ikut setiap ada kegiatan membatik bersama di kampus,”ungkap alumnus SMA Taman Prama Denpasar di sela kesibukannya mencanting, Senin (2/10/2017).

Hal serupa diungkapkan Albert Imanuel (18), mahasiswa semester 1 ini akhirnya mencoba memakai cantik dan memebatik. Padahal saat SMA ia tidak tertarik mengambil mata pelajaran pilihan membatik.  “Baru pertama kali membatik, cukup susah juga sih nggak seperti pakai spidol. Tapi ternyata nagihin dan tertantang biar bisa pakai canting dengan benar,”kesannya.

Sementara itu Pram Eliyah Yuliana, dosen Teknik Industri mengungkapkan 60 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan hari ini diberikan kebebasan untuk ikut membatik. Pada dasarnya, kegiatan ini diharapkan bisa mengenalkan tentang pembuatan batik yang dipwringati sebagai hari nasional saat ini.

“Jadi agar mereka tahu prosesnya karena selama ini mereka nggak kenal, sekolah yang dari daerah belum tentu bisa membatik. Kami kenalkan permainan tradisional, makanan sampai tarian tradisional juga,”ujarnya.

Tahun ini merupakan tahun pertama mereka mengadakan kegiatan membatik secara mandiri. Sebelumnya mereka harus mendatangkan mentor pembatik untuk tahu prosesnya.  “Membatik ini bisa dihubungkan dengan materi perkuliahan. Bisa dihubungkan dengan pewarnaan yang dipelajari anak teknik juga, dan latihan duudk dalam waktu yang lama untuk perkuliahan,”jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, beberapa mahasiswa Teknik Industri secara khusus diberi tugas untuk melakukan observasi berbasiskan ergonomi tentang kenyamanan proses membatik tradisional. Ergonomi merupakan salah satu ilmu dasar Teknik Industri untuk menganalisis pengaruh human factors terhadap cara kerja. wik

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry