KEAKRABAN : Beredar video yang berhasil mengambil moment penting menunjukkan sebuah keakraban. (FT/IST)

JAKARTA | duta.co – Tidak mudah untuk menentukan pilihan dalam Pilpres 2019. Itulah yang dirasakan sejumlah pentolan aktivis mahasiswa 1998 yang tergabung dalam Ikatan Aktivis Mahasiswa 98-Indonesia Adil Makmur (IAM 98). Tetapi, setelah merenung sampai hari tenang, para aktivis ini menemukan jawaban. Menangkan 02, demi jati diri bangsa.

Aktivis mahasiswa 1998 ini kemudian mendeklarasikan dukungan untuk pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Mereka berasal dari lintas kampus dan lintas organisasi yang memiliki kesamaan visi, misi, gagasan menuju Indonesia adil dan makmur.

Menurut Ketua Presidium IAM 98 Ahmad Diddoy, keputusan untuk mendukung Prabowo-Sandi lahir melalui proses panjang, hasil perenungan, kajian serta melihat situasi dan kondisi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang penuh keprihatinan.

“Kami berharap semoga Prabowo-Sandi terpilih dan menjadi presiden dan wakil presiden RI yang secara cepat mampu memperbaiki kondisi bangsa, memulihkan harkat dan martabat bangsa yang berdaulat, menjaga kemandirian bangsa. Kemudian membangun kembali kehidupan masyarakat yang harmonis, menegakkan keadilan, membuka lapangan kerja buat rakyatnya. Dan tentunya menjadikan adil dan makmur bagi seluruh masyarakatnya,” papar Ahmad kepada wartawan, Minggu (14/4).

Abdurrochim alias Boim selaku sekretaris forum IAM 98 menambahkan bahwa dukungan kepada pasangan nomor urut 02 tersebut karena berbagai alasan dan kajian.

“Kami mendukung kosong dua salah satu alasannya adalah karena Prabowo berjanji akan menata ulang sistem demokrasi kita yang liberal dan kapitalistik. Ini akan disesuaikan dengan jatidiri bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945. Hal ini penting karena tatanan sosial dan politik kita sekarang makin mengecewakan,” jelasnya.

Boim pun meyakini pasangan Prabowo-Sandi akan mampu merubah sistem ekonomi liberal-kapitalisme di Indonesia ke arah yang sesuai dengan Pancasila.

Sosok Prabowo dilihat sebagai pemimpin yang punya keinginan mengembalikan Pancasila dan UUD 1945 yang asli. Untuk mengembalikan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, dihormati serta dihargai oleh bangsa lain. “Indonesia butuh pemimpin yang kuat. Prabowo punya integritas dan kapasitas itu,” tegas Boim. (rmol)