Jauharotur Rihlah, SPd, MPd – Dosen S1 PG-PAUD

USIA dini merupakan masa emas (the golden ages) yang hanya ada sekali dan tidak dapat diulang kembali. Pada masa itu anak berada pada periode sensitif yang dimana mudah menerima berbagai dampak dan pelajaran dari lingkungan sehingga perkembangan otak mereka dapat berlangsung dengan optimal dan itu sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan seorang anak nantinya.

Pendidikan anak usia dini merupakan landasan terpenting bagi perkembangan anak. Melalui pendidikan sejak dini anak akan mendapatkan stimulasi lebih banyak.

Banyak sedikitnya stimulasi yang diterima oleh seorang anak akan berdampak pada perkembangan selanjutnya. Aspek perkembangan yang harus di berikan kepada anak sejak dini salah satunya yaitu perkembangan fisik motorik.

Perkembangan fisik motorik menjadi suatu hal yang sangat penting karena perkembangan fisik motorik sangat berhubungan erat dan mempengaruhi perkembangan yang lain. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak.

Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan fisik motorik anak. Perkembangan motorik meliputi motorik kemampuan anak untuk berguling, merangkak, duduk tegak, berdiri dengan stabil, berjalan dengan stabil, berlari dan menendang, memegang benda di antara jari-jarinya, menyusun, memindahkan benda dari tangan, mencoret, menggunting, dan menulis.

Salah satu kemampuan motorik yang sangat penting yaitu kemampuan merangkak, namun banyak orang yang meremehkan kemampuan tersebut, bahkan menganggap jika anak tidak merangkak berarti anak itu sakti atau ajaib.

Padahal ketika anak tidak melewati masa merangkak maka anak tersebut tidak melewati tahap perkembangan motorik dengan tuntas yang akan mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya.

Merangkak merupakan langkah awal bayi dalam mengembangkan kemampuannya untuk berpindah tempat secara mandiri. Merangkak adalah latihan yang diperlukan bayi untuk memperkuat dan mempersiapkan otot-otot tubuh untuk berjalan nantinya. Biasanya bayi akan mulai merangkak saat memasuki usia 6-10 bulan.

Perlahan-lahan bayi akan belajar menyeimbangkan tangan dan lututnya. Kemudian ia akan bergerak maju dan mundur, hingga akhirnya saat berusia satu tahun, ia sudah mampu merangkak ke berbagai sudut rumah.

Merangkak merupakan pengalaman unik untuk melatih koordinasi gerakan tubuh bayi, yang nanti akan membantunya dalam melakukan berbagai aktivitas yang lebih kompleks, seperti makan, memakai baju, berjalan, dan berolahraga.

Tidak hanya itu, merangkak juga dapat melatih kemampuan visual spasial bayi, yaitu kemampuan untuk melihat dan mengenali objek, serta mengingat letaknya.

Merangkak memiliki beberapa manfaat yang sangat penting diantaranya untuk melatih keseimbangan anak, meningkatan kekuatan fisik anak, saat merangkak anak akan melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh.

Terutama otot di seputar tangan dan kaki yang menjadi tumpuan bayi saat merangkak. Dalam jangka panjang, hal ini juga berguna agar anak memiliki kemampuan untuk mengontrol diri dan mengenali fungsi dari kedua tangan dan kaki.

Merangkak mampu melatih kemampuan melihat dan mengenal benda. Saat merangkak pandangan anak akan lurus ke depan sehingga dapat menjadikan mata bayi memiliki pandangan yang tajam dan jauh ke depan, membantu anak dalam mengatur kemampuan fokus dalam melihat.

Merangkak dapat mengasah otak, gerakan dan ritme tubuh yang dibutuhkan saat merangkak akan membuat kedua sisi otak anak saling berinteraksi. Selain itu berguna untuk membangun kepercayaan diri pada anak serta kekuatan mental.

Merangkak dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak, saat merangkak anak akan mengalami peningkatan dalam pembendaharaan kata, karena selama merangkak anak akan menemukan hal-hal baru serta pengalaman baru.

Cara yang dapat dilakukan orang tua dalam membantu bayinya belajar merangkak, diantaranya yaitu meluangkan waktu untuk tummy time atau tengkurap, Hal ini sangat penting karena posisi tengkurap dapat menguatkan seluruh otot pada tubuh bayi, terutama leher, bahu, dan kepala.

Ajari bayi meraih objek atau benda yang ditempatkan di sekitarnya dengan meletakkan mainan atau benda yang ia suka di tempat yang tidak jauh dari jankauannya, kemudian pancing ia untuk meraih benda tersebut.

Hindari baby walker, Baby walker merupakan alat yang dirancang untuk memudahkan bayi berjalan. Namun, penggunaan alat ini juga berisiko besar menyebabkan bayi cedera. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry