KEDIRI | duta.co – Sejak diputus pihak pemerintah desa awal Januari lalu, ditutup sementara Wisata Alam Alas Karetan (Alaska) berada di Desa Tempurejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri kini terlihat tak terurus. Sejumlah pohon justru terlihat tumbang dan berimbas pengunjung yang jumlahnya kian bersurut. Padahal sebelumnya mampu menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke desa tidak kurang dari Rp. 32 juta.

Terlihat sepi bahkan pengunjung yang datang tidak lebih dari empat keluarga, itu pun hanya berada di sekitar pintu masuk. Sementara belasan pedagang biasanya berjualan di dalam, kini terpaksa direlokasi berada di depan pintu masuk. Sepinya pengunjung tentunya berdampak pendapatan para pedangan merupakan warga desa setempat.

“Saya pedagang makanan ringan anak – anak, dulu jualan di dalam sejak awal dibukanya tempat wisata ini. Lalu kita disuruh keluar waktu, karena kita orang awam tidak mau masalah hukum ditakuti dengan pasal – pasal. Akhirnya sama pak kades disuruh keluar dulu. Dulu kejadian tanggal 8 desember sebelum pemilu ada pohon roboh karena angin kencang menimpa 8 warung termasuk milik saya,” jelas Huda, salah satu pedagang ditemui Minggu (02/05)

Sehari kemudian jelas Huda, para pedagang bersama pengelola berinisiatif melakukan pembersihan karena kuatir menganggu kenyamanan pengunjung. “Saat merapikan kayu ada yang mengambil foto, dikira melakukan penebangan hutan. Akhirnya ya itu ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan oleh pemerintah desa,” terangnya.

Namun dia bersama pedagang lainnya telah sempat dikumpulkan dan sepakat Bumdes yang nanti menggelola tempat ini. Akan dilakukan penataan secara professional, apalagi bila melihat sejarahnya pada lokasi tersebut terdapat makam punden desa. “Kemarin saya ngobrol dengan pengurus yang lama Insha Allah ditata ulang oleh Bumdes. Juga biar tidak ada prasangka uangnya masuk pribadi, padahal masuk kas pemerintah desa sekitar 32 juta,” jelasnya.

Penjelasan ini dibenarkan Diyo Dwi Pujo Leksono selaku Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Tempurejo. Atas permasalahan ini, maka keberadaan tempat wisata ini akan ditata menyesuaikan aturan. “Kalau Alaska karena ada gejolak daripada menimbulkan permasalahan lebih besar oleh kepala desa akhirnya sementara ditutup. Sebenernya kita juga bingung yang dipermasalahkan apa karena alaska hampir setahun lebih dan dinas terkait juga tahu selama ini tidak ada yang mempermasalahkan,” ucapnya. (kin/nng)

SEPI : Kondisi Wisata Alaska berada di Desa Tempurejo Kecamatan Wates (Kintan Kinari Astuti/duta.co)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry