SURABAYA | duta.co – Sejumlah alumni Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur merasa plong setelah menyaksikan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mendapat wejangan hangat dari KH Nurul Huda Djazuli, KH Fuad Mun’im Djazuli dan KH Zainuddin Djazuli yang notabene pengasuh dan sesepuh pesantren.
“Terus terang tidak sedikit alumni PP Al Falah Ploso, Kediri yang mendukung Probowo-Sandi dalam Pilpres nanti. Dengan (silaturrahim) itu menjadi plong. Bahkan pertemuan itu terasa sejuk dan penuh takdzim dari sosok Sandi yang dikenal dekat dengan kalangan santri,” demikian disampaikan salah seorang santri kepada duta.co, Sabtu (22/12/2018).
Sandi sendiri menyatakan, bahwa pesantren sudah teruji sebagai lembaga yang tangguh. Termasuk dalam pengelolaan, kemandirian. “Negara bisa meniru konsep yang diterapkan di pondok pesantren. Dengan begitu, Indonesia bisa tangguh, tidak tergantung asing,” jelasnya usai bersilaturahmi ke Pesantren Al Falah Ploso di Jalan Raya Mojo 102, Kediri, Jawa Timur, Kamis (20/12).
Sandi memang diterima hangat pengasuh pesantren dan sesepuh KH Nurul Huda Djazuli, KH Fuad Mun’im Djazuli dan KH Zainuddin Djazuli. Meski begitu, Sandi mengaku tidak ada muatan politis dalam pertemuannya tersebut. Dia hanya ingin bersilaturahmi dengan pengasuh dan sesepuh.
Menurut Sandi ponpes punya potensi untuk melahirkan santripreuner. Pendidikan yang mandiri dan bahkan ada beberapa pesantren yang sudah menerapkan swasembada untuk memenuhi kebutuhan hidup para santrinya.
“Jika dikelola dengan baik, Indonesia juga bisa seperti pesentren-pesantren lainnya di Indonesia yang mengelola sendiri kebutuhan pokoknya. Bahkan mengurus airnya sendiri. Contoh yang baik ini, bisa ditiru dalam mengelola negara,” jelasnya.
Sandi juga menyatakan akan menciptakan santripreuneur. Santri yang dididik khusus untuk menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja. Selain, mendorong partai koalisi adil dan makmur, mendorong pengesahan UU Pesantren. (tsc,mky)