Keterangan foto rmol.co

JAKARTA | duta.co – Analisa Aris Santoso, peneliti militer, terutama TNI AD, awal Januari 2018, rupanya tidak meleset. Aris membutu tulisan berjudul ‘Jalan Terjal Andika Perkasa, Menantu Hendropriyono, ke Kursi KSAD’. Hari ini, Kamis (22/11/2018) Jokowi melantiknya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Moelyono.

Presiden Joko Widodo punya alasan memilih Letjen TNI Andika Perkasa menggantikan Jenderal Moelyono yang akan segera memasuki masa pensiun. Andika memiliki rekam jejak yang baik, komplit, dan juga pengalaman.

“Kita melihat rekam jejak Pak Andika ini pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah di Pangdam, pernah di Kostrad, kemudian sudah pernah di penerangan juga. Saya kira apa itu, duty-nya komplit. Dan pernah di Komandan Paspampres,” kata Jokowi saapan akrab Kepala Negara usai pelantikan Andika, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11).

Diakui Jokowi, memang ada beberapa kandidat yang diajukan untuk menjadi KSAD. Namun Andika dinilai memiliki rekam jejak yang komplit. “Jadi, ya memang ada beberapa kandidat tetapi inilah yang telah kita putuskan,” ujarnya.

Jokowi tidak mempersoalkan berapa lama karir Andika di Pangkostrad sebelum dilantik sebagai KSAD. Namun dia meminta, dilihat sendiri perjalanan karir Andika, yang menurutnya sudah memenuhi semuanya.

Menuju Pangilma TNI

Demikian pula soal usia Adika, Jokowi menegaskan, buka masalah muda atau tidak muda. Namun semua ada hitung-hitungannya.

“Sekali lagi semuanya kan ada itung-itungannya. Terutama pengalaman, rekam jejak, kemudian juga yang berkaitan dengan pendidikan-pendidikan, apa ya telah dijalani, semuanya kita lihat,” tegasnya seraya menambahkan, semula ada empat kandidat yang diajukan untuk dipilih menjadi KSAD yang baru.

Mengenai tugas khusus untuk Andika selaku KSAD, Jokowi menegaskan, tidak usah tugas-tugas khusus.

“Pak KSAD yang baru tahu lah apa yang harus dikerjakan untuk negara, untuk bangsa ini. Tahu semuanya, 100 persen tahu,” pungkasnya dilasnir dari Setkab.

Menurut Aris Santoso, posisi KSAD mendatang akan menjadi krusial berdasarkan prospek akan menjadi kandidat kuat Panglima TNI berikutnya.

“Saya sendiri membayangkan Marsekal Hadi Tjahjanto hanya akan menjabat Panglima TNI kurang dari dua tahun karena segera ditarik Jokowi masuk kabinet, dalam periode kedua pemerintahan Jokowi, tentu dengan catatan bila Jokowi berkuasa kembali. Hadi Tjahjanto akan diposisikan seperti Luhut Panjaitan sekarang, yakni sebagai backbone pemerintahan Jokowi,” tulis Aris Santoso. (rus,rmol,tirto)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry