PONTIANAK – Pimpinan Wilayah (PW) IPNU-IPPNU Kalimantan Barat menggelar Latihan Kader Utama (LAKUT) dengan mengangkat tema “Membangun Karakter Pelajar Menuju Generasi Emas Indonesia” di Aula kantor BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Jl. Sudarso, Jumat Siang (30/11). Acara ini akan berlangsung sampai besok, Minggu (2/12/2018).

Pembukaan acara tersebut dihadiri perwakilan Gubernur Kalimantan Barat, PW Nahdatul Ulama Kalimantan Barat, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Pelajar Muhammadiah (IPM) dan pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), PC IPNU-IPPNU Kubu Raya serta PAC IPPNU Sungai Raya. Tampak pula perwakilan Pimpinan Pusat IPPNU.

Untuk peserta sendiri PW IPNU IPPNU Kalimantan Barat menitikberatkan kepada perwakilan masing-masing PC yang sudah terbentuk di Kalimantan Barat, diantaranya PC KKR, PC Sintang, PC Sanggau, PC Landak, PC Pontianak, PC Mempawah, dan PC Sekadau.

Siti Rohimah, Ketua PW IPPNU Kalimantan Barat berharap pengkaderan tersebut dapat memberikan kekuatan dan mencetak kader yang cerdas sehingga menjadi kader yang berintegritas. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan LAKUT tersebut disertakan dengan kegiatan Rapat Pimpinan Wilayah (RAPINWIL).

“Diadakan LAKUT yang dirapel dengan Rapinwil, mengingat PC di Kalimantan Barat yang ada 14 kabupaten dan kota, namun yang sudah tercover baru 10 cabang. Itu medannya jauh dan susah jika harus dikumpulkan menjadi satu dalam dua waktu, jadi kegiatan ini kami jadikan momentum agar masing-masing Pimpinan Cabang yang ada di Kalimantan Barat dapat ikut dalam kegiatan Rapinwil,” ujarnya.

Romawi Martin dalam sambutannya mewakili PWNU Kalbar  menyampaikan, bahwa, paham radikalisme sudah masuk ke masyarakat. Untuk itu ia menghimbau kepada kader IPNU-IPPNU agar melakukan inovasi strategi, melakukan pengkaderan agar sekolah selain berbasis pesantren juga tertarik mengikuti IPNU IPPNU.

Masuk Sekolah Negeri

Namun lebih meluas lagi, kegiatan LAKUT tersebut menjadi tonggak awal dikalangan pelajar dalam melawan paham radikalisme agar tidak menyebar kemasyarakat umumnya dan pelajar NU khususnya.

“Dalam momen berharga ini saya mengajak rekan dan rekanita agar melakukan inovasi kaderisasi, jangan hanya fokus pada pesantren-pesantren namun harus masuk ke sekolah negeri agar kaderisasi IPNU IPPNU sendiri semakin meluas, jika sudah begitu maka pemahaman radikalisme pasti dapat diminimalisir,” ujarnya.

Alfian perwakilan Gubernur Kalimantan Barat sekaligus membuka kegiatan LAKUT yang akan berlangsung selama dua hari ke depan, ia menyampaikan permohonan maaf karena Bapak Gubernur Kalimantan Barat Bapak Sutarmidji  tidak dapat hadir karena kesibukan dan tugasnya sebagai kepala pemerintahan.

Ia berharap kegiatan LAKUT yang diadakan PW dapat menguatkan pemerintah untuk mencetak kader profesional agar dapat ikut serta dalam pembangunan daerah. Ia juga mengingatkan agar organisasi IPNU IPPNU harus selalu memegang fungsi dan asas utama berdirinya organisasi tersebut.

“Organisasi IPNU IPPNU ini harus memiliki kemampuan untuk ikut berperan serta dalam menegakkan etika dan moral, hukum dan peraturan dan budaya yang tumbuh dimasyarakat serta ikut serta dalam pembangunan,” ujarnya.

Indah Sugiarti Perwakilan Pimpinan Pusat menyampaikan bahwa IPNU dan IPPNU memiliki tugas besar yaitu basis dan kaderisasi namun saat ini lebih menitik beratkan pada kaderisasi. Ia sangat mengapresiasi kegiatan LAKUT tersebut dan penting bagi IPNU IPPNU untuk selalu melakuka kaderisasi agar organisasi tidak mati. Ia juga menekankan agar tetap mementingkan substansi dan asas serta tujuan utama keberadaan organisasi IPNU IPPNU itu sendiri.

Kegiatan tersebut ditutup dengan doa yang dibacakan oleh rekan Syaiful Bahri serta diakhiri dengan penyerahan name tag secara simbolis kepada peserta. (tri)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry