
BOGOR | duta.co – Retreat Penyuluh Lintas Agama yang berlangsung di Camp Hulu Cai, Bogor, secara resmi ditutup oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta. Dalam penutupan tersebut, Menteri Agama menyampaikan pesan inspiratif bertema “Cinta: Esensi Kehidupan Beragama.”
Dalam pidatonya, beliau menegaskan bahwa cinta memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada surga itu sendiri. Ia mengisahkan tentang Rabiah al-Adawiyah, seorang sufi perempuan yang terkenal karena doanya yang mendalam kepada Tuhan. Rabiah menggambarkan cinta yang tulus, murni, tanpa syarat kepada Sang Pencipta, tanpa mengharapkan imbalan berupa surga atau takut akan neraka.
Lebih lanjut, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa semua kitab suci dipadatkan dalam Surat Al-Fatihah, dan Surat Al-Fatihah itu sendiri dirangkum dalam ayat “Ar-Rahman Ar-Rahim”, yang bermakna Cinta. “Dalam seluruh kitab suci, Tuhan lebih dikenal sebagai Pencinta daripada penghukum,” ujar beliau. Oleh karena itu, sebagai makhluk-Nya, manusia juga harus lebih mengedepankan cinta dalam kehidupan, baik cinta kepada Tuhan, sesama manusia, maupun kepada seluruh ciptaan-Nya.
Menurut Menteri Agama, esensi cinta ini seharusnya menjadi pedoman bagi para penyuluh lintas agama dalam menjalankan tugas mereka. “Cinta kepada Tuhan berarti juga cinta kepada makhluk-Nya,” tegasnya.
Retreat ini dihadiri oleh penyuluh lintas agama dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan tujuan memperkuat kerja sama antaragama dan menumbuhkan semangat cinta kasih dalam keberagaman. Penutupan ini menjadi momen refleksi dan pengingat bahwa cinta adalah fondasi dari harmoni dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Dr. Moh Mukhrojin Penyuluh Agama Islam dari Kota Surabaya menyambut pesan ini dengan antusias dan berkomitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai cinta dalam pelayanan mereka kepada masyarakat.
“Semangat cinta kasih diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam menghadapi tantangan keberagaman di Indonesia” ungkapnya.
Acara ditutup dengan doa bersama, menguatkan niat untuk membawa pesan cinta dan kedamaian ke tengah-tengah masyarakat.(*)