Gus Irfan Yusuf Hasyim (kanan) di tengah-tengah peserta Konferwil XVIII NU Jatim. (FT?IST)
“Ke depan problem bangsa tidak semakin ringan. Kita butuh sosok yang wisdom, bijak. Bukan sosok yang suka bikin gaduh. Gus Irfan paling tepat menjadi Menteri Agama. Dia sangat moderat dan tidak liberal.”

Oleh Idham Cholid

Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, sejumlah elemen masyarakat sudah menunggu formasi kabinet zaken atau kabinet profesional pada pemerintahan mendatang.

Salah satu yang ditunggu adalah usulan agar presiden terpilih mengangkat KH Moh Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai Menteri Agama. Usulan yang sangat wajar. Tetapi, saya yakin, Gus Irfan tidak berkenan. Tetapi, ini panggilan tugas, demi masa depan bangsa, jika dibutuhkan Gus Irfan pun tidak boleh menolak.

Ada beberapa hal yang juga menarik dicermati, kenapa harus Gus Irfan? Pertama, Gus Irfan merupakan representasi nahdliyyin tulen. Gus Irfan adalah putra KH Yusuf Hasyim, berarti masih cucu langsung dari pendiri NU: Hadlralatus-Syekh KH Hasjim Asy’ari.

Kedua, Gus Irfan yang juga berangkat dari pesantren Tebuireng, jelas menjadi representasi rumah besar NU. Sebagai orang pesantren, tentu tak diragukan lagi integritas dan kapasitasnya.

Menurut Dr KH Musta’in Syafi’i, kiai sepuh dan Dewan Masyayikh Tebuireng, Gus Irfan adalah sosok yang ‘iffahnya sangat terjaga: mampu menahan diri dari perbuatan jelek dan tak pantas, selalu bisa menjaga kehormatan diri.

Ketiga, Gus Irfan adalah sosok yang netral, tak pernah terdengar bahwa beliau terlibat konflik politik, apalagi di lingkungan nahdliyin. Beliau selalu bersikap “ngemong” dan dewasa dalam melihat pelbagai persoalan. Beliau selalu konsen pada kemaslahatan umat. Pandangan dan sikapnya juga inklusif.

Sebagai alumni Tebuireng, tentu saya sangat bergembira jika dari dzuriyat Hadlratus-Syekh benar-benar dipercaya berkhidmat di pemerintahan. Bagaimanapun, kita butuh keteladanan. Karena ke depan persoalan yang dihadapi bangsa ini tak semakin ringan. Menteri Agama khususnya harus bisa mengayomi semuanya. Sangat disayangkan jika antar elite masih suka ribut sendiri.(*)

Idham Cholid adalah Ketua Umum Jaringan Majelis Yasinan Nusantara (Jayanusa)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry