KEDIRI | duta.co -Bola tak selamanya berbahan karet, di kalangan kaki para santri, bola api justru cukup melegenda untuk dimainkan. Menurut mereka, permainan harus menantang dan menguji keberanian.

Selain itu, kemampuan memainkan bola api dengan skill di atas rata – rata, menjadikan kebanggaan bagi mereka selain mencari ilmu di pondok pesantren. Acara digelar PCNU Kota Kediri dalam rangka pembukaan Hari Santri Nasional, dihadiri ribuan santri Ponpes Lirboyo bertempat di Lapangan Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo, Kamis (18/10/2018) malam.

Hadir dalam acara ini Ketua PCNU, KH. Abu Bakar Abdul Jalil, pengasuh Ponpes Lirboyo KH. Abdul Muid Shohib, Pengasuh Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (Gasmi) Lirboyo, H Agus Muhtadi dan Kepala Disbudparpora Pemerintah Kota Kediri, Nur Muhyar.

Gus Ab, sapaan akrab Ketua PCNU menyampaikan sepak bola api secara khusus dijadikan pembuka acara dalam memperingati Hari Santri Nasional. Dengan alasan, sepak bola api hanya dilakukan dikalangan para santri.

“Para santri sudah terbiasa dengan hal-hal yang panas, sebab makan saja kalau nggak kuat panas gak kebagian. Oleh karenanya, ini bagian dari pada kelebihan yang dimiliki oleh santri. Makanya santri di tanah Indonesia ini harus tumbuh memiliki semangat dan jiwa nasionalisme untuk cinta tanah air, karena Hubbul Wathon Minal Iman,” kata Gus Ab.

Sesuai dengan tema hari santri tahun ini, Bersama Santri Damailah Negeri, Gus Ab mengajak para santri untuk bersama menjaga keutuhan NKRI. “Santri harus menjadi motor dan pelopor, bagaimana Indonesia ini tetap aman dan damai.

Senada diungkapkan Gus Mu’id, sapaan akrab KH. Abdul Muid Shohib mengapresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan PCNU bersama Pemkot Kediri ini. Karena sebenarnya sepak bola api ini sudah rutin dilaksanakan oleh Ponpes Lirboyo sebagai acara tahunan.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi kita semua. Juga semakin menyadarkan peran santri bahwa mereka adalah orang yang ikut mendirikan bangsa ini dan kemudian berkewajiban merawat, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Untuk diketahui, rangkaian peringatan Hari Santri di Kota Kediri akan berlanjut pada tanggal 21 besok digelar diskusi santri, malamnya pembacaan sholawat nariyah dan Hadrah Ishari di Aula Muktamar. Kemudian tanggal 22, pada hari Senin pagi apel hari santri di Halaman Pondok Pesantren Lirboyo.

Dilanjut tanggal 26 Oktober digelar futsal sarungan, tanggal 28 Oktober digelar parade bedug dan pawai taaruf, tanggal 4 November digelar jalan santai sarungan dan diakhiri istighosah dan santunan kepada para dhuafa dan yatim piatu sekaligus liwetan ala santri di Kantor PCNU Kota Kediri. (ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry