MOJOKERTO | duta.co – TRAWAS tak sekadar wisata pegunungan tapi juga ragam kuliner menggoda selera. Salah satunya gelato Italia dalam balutan rasa tradisional di Alas Gelato Cafe Alas Trawas, Mojokerto.

Liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 bisa dijadikan momen untuk menikmati sensasi menikmati gelato di pegunungan

Berada di lereng bukit dalam balutan suasana sejuk, Alas Gelato sukses menarik perhatian wisatawan karena konsep Alas Gelato memang unik, mengusung suasana cafe yang cozy modern.

Pengunjung juga bisa memilih 13 rasa gelato premium yang hanya ada di Alas Gelato. Mulai Terang Bulan, Teh Tarik, Ijem Ayu, Sinom Alas, Nastar, Cookies n Cream, Gum de Masticare, Ketan Ireng, Cendol, Ferrero, Rujak, Vanilla, Pistachio.

Rasa-rasa ini ekslusif hanya ada di Alas Gelato. Bahkan dalam seminggu Alas Gelato mampu menghabiskan 500 cup. Seluruh bahan otentik tanpa perasa buatan. Misal untuk Gelato Ferrero menggunakan cokelat asli Italia.

Soal harga sesuai dengan rasa. Cup ukuran 2 Oz dipatok Rp 25.000 untuk satu rasa, ukuran 4 Oz harga Rp 35.000 bisa memilih dua rasa, dan 5 Oz harga Rp 45.000 bisa mix tiga rasa. Menariknya, sebelum membeli, pengunjung bisa mencoba terlebih dahulu.

“Belum ada cafe yang membuka gelato di sini, makanya kita ingin menjadi pionir. Nantinya Alas Gelato akan mengembangkan produk turunan, seperti avogatto dan cake,” terang Manajer Alas Gelato, Bella Lastanya, Minggu (18/12/2021).

Menariknya lagi, pengunjung bisa menikmati gelato di beragam spot yang disiapkan. Salah satu spot favorit yakni Terowongan Alas, sebuah terowongan bercahaya sepanjang 200 meter yang diadopsi dari Nabana No Sato Illumination di Jepang.

“Idenya itu dari Jepang. Di Jepang itu kan banyak spot, kayak hutan. Hutan bambu aja jadi cafe atau pohon-pohon Sakura jadi spot foto. Di Jepang, terowongan itu antreannya ribuan orang,” kata Bella.

“Jadi kita itu ingin membuat, enggak usah jauh-jauh ke Jepang, di Alas Trawas pun ada dan tak kalah menarik. Termasuk dekor-dekor di Alas Gelato ini mengangkat tema nuansa Jepang,” sambungnya.

Agar benar-benar menyerupai Nabana No Sato Illumination di Jepang, lampu-lampu di Terowongan Alas diimpor dari China. “Jadi sekarang orang Indonesia enggak usah jauh-jauh ke Jepang, di Alas Trawas aja sudah ada,” tandasnya.

Kehadiran Alas Gelato sendiri semakin meramaikan Cafe Alas Trawas. Tempat nongkrong kekinian dengan nuansa lembah dan hutan.

Cafe ini terletak di Trawas, Mojokerto. Sebuah kawasan wisata asri tempat paling tepat melepas kepenatan dan sejenak relaksasi.

Konsepnya berbeda dengan cafe lain. Karena Trawas merupakan lembah dua buah gunung yaitu kaki Gunung Welirang dan Penanggungan. Sehingga cafe ini menonjolkan pemandangan gunung menjulang tinggi dan nuansa hutan alami.

Luas lahan Cafe Alas Trawas mencapai 800 meter persegi. Ada joglo-joglo Instagramable di bawah rindangnya pepohonan. Seolah pengunjung dibawa menuju sebuah pedalaman belantara.

Terdapat enam layer spot bisa dinikmati. Mulai lantai paling bawah, hingga mendaki anak tangga dan memilih latar foto paling menarik. Rasakan sensasi mendaki bukit sembari melihat eloknya bunga bermekaran.

Tak ketinggalan, suara merdu burung bersahutan. Musik-musik easy listening menambah suasana makin semarak.

Tak melulu soal pemandangan indah. Cafe Alas Trawas juga menyajikan ragam menu menggugah dan kekinian. Harganya juga ramah di kantong. Salah satu signature cafe ini adalah aneka kopi murni asli Trawas hasil tanam petani setempat.

Ada juga minuman tradisional rempah seperti teh, secang dan lainnya. Pengunjung juga bisa memilih menu makanan lezat mulai soto ayam, bakso, aneka varian nasi goreng dan cemilan.

Traffic pengunjung terbilang cukup tinggi. Karena konsep marketing cafe ini menggunakan media sosial. Banyak orang luar daerah penasaran. Terlebih saat weekend. Cafe Alas Trawas buka dari jam 07.00-09.00 WIB. Banyak pula pengunjung dari Surabaya dan Malang bahkan luar provinsi.

Selama pandemi, manajemen sengaja mengurangi kuota tempat duduk guna menjaga protokol kesehatan.

Owner Cafe Alas Trawas, Elvando, mengatakan, usaha ini buka perdana pada Agustus 2020 lalu. Sebelumnya, ia menyediakan track down hill bagi pesepeda.

Ternyata, para bikers antusias menjadikan Cafe Alas Trawas sebagai jujukan. Pembangunan cafe selanjutnya dikebut secara bertahap.

“Awalnya dulu target kita memfasilitasi orang down hill. Sekarang mulai menengah ke bawah maupun menengah ke atas campur di sini,” terang pebisnis muda yang baru memasuki usia 23 tahun tersebut.

Kini ia memiliki 44 pegawai dari warga lokal. Elvando sendiri juga berasal dari daerah tersebut. Ia membangun dan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

Lulusan Fakultas Teknologi Industri ITS tersebut optimistis bisnis ini akan berkembang. Karena saat ini ia juga tengah membangun track down hill malam hari pertama di Asia Tenggara dan membuka Alas Gelato. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry