TGB saat mengundang KH Said Aqil Sirodj di Kantor PBNU. (FT.NUOnline)

JAKARTA | duta.co – Ibarat bola, tagar #2019GantiPresiden terus menggelinding. Selain nama Prabowo Subianto, ada dua gubernur yang diyakini bakal menyulitkan langkah Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019.

Adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Keduanya layak diintip kesibukannya.

Kalau tidak ada aral melintang, TGB selaku Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) akan menggelar silaturahmi akbar ulama dan alumni Al-Azhar Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah, selama tiga hari, mulai Selasa (1/5/2018) berakhir Kamis (3/5/2018). Kabarnya acara ini akan dihadiri Grand Syekh Al-Azhar Ahmad M Al Tayyib.

Untuk itu, TGB menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (26/4). Gubernur NTB ini menyampaikan undangan kepada Kiai Said agar berkenan hadir dalam kesempatan tersebut.

“Saya datang ke mari untuk mengundang secara resmi Kiai Said sekaligus meminta kesediaan untuk memberikan sambutan atas nama seluruh ulama yang hadir,” katanya.

Bagi TGB, kehadiran Kiai Said sangat penting karena NU sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia. Sedangkan Universitas Al-Azhar Mesir dengan gagasan Wasathiyatul Islam-nya mempunyai paham moderat yang menjadi modal dalam menjaga negara dari perpecahan dan perang saudara. NU dan Al-Azhar, kata TGB, mempunyai kesesuaian dalam manhaj Ahlussunnah wal Jamaah.

Kepada Kiai Said, ia juga menyampaikan bahwa, dirinya sebagai Gubernur NTB kerap diundang pesantren di bawah naungan NU untuk sejumlah kegiatan seperti haflah akhirussanah dan pengajian.

Kepada Pengasuh Pesantren At-Tsaqafah ini, TGB meminta izin untuk memenuhi undangan pesantren tersebut.

“Saya sampaikan kepada pak kiai, saya memohon izin untuk bisa memenuhi itu. Kalau saya ada keluangan, saya penuhi. Karena Kiai Said adalah pimpinan di Nahdlatul Ulama, saya isti’dzan (minta izin) kepada kiai untuk memenuhi undangan itu,” jelasnya kepada NU Online.

Safari TGB ini mengundang banyak tanya, satu sisi, diacungi jempol, sebagai seorang gubernur ia masih sempat keliling nusantara dengan agenda dakwah. Tetapi, di sisi lain, kritik berdatangan, bagaimana dengan tugasnya sebagai Gubernur NTB, bukankah sebaiknya dia konsentrasi untuk rakyat NTB.

Keterangan Foto TGB dan Jamaah Sirul Mubtadin Putihkan Lapangan Blang Asan. (SerambiIndonesia)

Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Nusa Tenggara Barat (PPM NTB) Jakarta pernah memprotesnya. Mereka mempersoalkan kegiatan safari dakwah Gubernur NTB TGH M. Zainul Majdi atau biasa disapa Tuan Guru Bajang yang dinilai menyebabkan terbengkalainya tugas sebagai pemimpin dalam melayani masyarakat NTB.

Saat itu, Koordinator Lapangan Aksi PPM NTB Jakarta Andre Usrah mengatakan, pihaknya menilai politik praktis yang dikemas dalam bentuk safari dakwah adalah bentuk pelanggaran pejabat negara demi keuntungan politik pribadi dalam menghadapi Pilpres 2019.

“Kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk menegur Gubernur NTB,” tegas Andre dalam keterangan tertulisnya.

TGB memang tidak berkutat di NTB atau Jakarta saja. Sabtu (10/2) malam, ia sibuk di Kota Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur.  Masjid al-Falah Surabaya, menjadi lokasi pertama bagi TGB memulai hari saat itu. Ribuan jamaah memadati masjid ini dan begitu khusyuk mendengarkan setiap perkataan yang terlontar dari TGB.

Dari Masjid al-Falah, TGB melanjutkan perjalanan dengan menyambangi kediaman pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat, KH Agoes Ali Masyhuri. Setelah itu bersilaturahim dengan Pengasuh Bahauddin al-Islamy KH Sholeh Qosim di Ponpes Bahauddin, Sidoarjo.

Selepas dari Sidoarjo, TGB melintasi Jembatan Suramadu untuk bersilaturahim dengan sejumlah Ponpes di Madura, mulai dari Ponpes Syaikhona Kholil, Bustanul Huffadz, Bata-Bata, Nurul Karomah, al-Hamidy, an-Nuqayyah, hingga al-Amin.

Tak hanya ponpes, TGB juga diminta menjadi pembicara dalam kuliah umum di STAI al-Khairat dan STAIN Pamekasan, serta mengukuhkan Ikatan Alumni al-Azhar untuk daerah Madura.

TGB menyebutnya ini silaturahim kebangsaan, keislaman, dan keilmuan, dan ini salah satu tradisi baik dalam mengokohkan anak bangsa dengan cara memberikan pemahaman keagamaan kepada umat yang lebih kuat dan menumbuhkan semangat mencintai ilmu karena bangsa yang kuat ialah bangsa yang ilmunya kuat dan kokoh.

“Semoga para kiai ini diberikan kesehatan, umur yang panjang, dan selalu diberkahi Allah SWT,” kata TGB saat itu.

Tidak cuma di Jawa, TGB juga safari dakwah ke Aceh. Selain itu, masuk kampus Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung. Hampir tidak daerah yang belum disisir TGB.

FT Acehaktual.com

Berbeda dengan TGB, adalah Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta ini sibuk malang melintang ke luar negeri. Anies baru-baru ini menggegerkan jagat maya dengan kunjungannya ke luar negeri. Sebab, agendanya mengembang, tidak hanya mengunjungi Casablanca di Maroko dan Istanbul di Turki atas undangan masing-masing wali kota, namun, ada kegiatan di luar jadwal adalah pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dan, banyak hal mengejutkan justru dari Erdogan ini.

Sabtu (28/4/2018) pagi, Anies putar haluan, terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Anies terbang dari Jakarta menuju AS pukul 07.55 WIB. Konon di Los Angeles Anies akan jadi pembicara pada acara Annual Global Conference 2018. Anies akan menjadi pembicara pada private session dengan ASEAN: Growth in the Next Ten Years. Selama di AS, Anies juga dijadwalkan bertemu dengan Wali Kota Los Angeles.

Tidak sedikit yang curiga, bahwa, Anies yang disebut-sebut layak sebagai kandidat Presiden RI, kepergiannya ke AS dimaknai sebagai investasi politik. Apalagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pernah mengatakan. bahwa, dia akan patuh pada putusan partainya apabila akhirnya sang Gubernur Anies Baswedan berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019.

Keterangan ft pojoksatu.id

“Saya di sini sebagai kader Gerindra selalu samina wa’atana, patuh sama putusan partai,” ujar Sandiaga saat menghadiri deklarasi pencapresan Prabowo Subianto oleh DPD Gerindra DKI Jakarta di Lapangan Arcici, Jakarta Timur, Ahad, 11 Maret 2018.

Sandiaga akan mengikuti apapun keputusan yang diambil sang ketua umum setelah menyimak aspirasi dari seluruh DPD Partai Gerindra. “Kita tunggu nanti apa pertimbangan dari Pak Prabowo,” ujar dia. Nah, apalagi ada kabar bahwa, pada saatnya, Prabowo akan mengalah. Inilah hiruk pikuk Pilpres 2019 yang mulai menyita perhatian publik. (mky dari berbagai sumber)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry