Ketua Umum SOLUSI UI Sabrun Jamil (kiri) dan Yon Machmudi, PhD. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Ribuan Profesional Muslim Alumni Universitas Indonesia yang tergabung dalam SOLUSI UI (Solidaritas Mulsim Alumni UI), terus bergerak menyambut suksesi 2019. Mereka menolak calon tunggal Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan siap menggelar konvensi. Gerakan ini dinilai mampu memecah kebuntuan, ketika Pilpres hanya dihadapkan pada dua firgur, Jokowi vs Prabowo.

Ketua Umum SOLUSI UI Sabrun Jamil, mengatakan, bahwa,  para profesional muslim alumni UI berusaha mencegah terwujudnya skenario calon tunggal dalam Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya SOLUSI UI akan mengadakan Konvensi Calon Presiden (Capres) 2019. Dalam Konvensi Capres 2019 tersebut, SOLUSI UI akan mendorong para politisi dan negarawan alumni UI yang bertaqwa, teruji integritasnya dan jauh dari perbuatan-perbuatan tercela termasuk didalamnya tidak ada indikasi pernah atau akan melakukan tindak pidana korupsi.

“Dalam Politik, kekuasaan cenderung disalahgunakan. Karena itu kekuasaan selain harus diawasi juga ada check and balance. Harus ada kompetisi. Untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan sekaligus untuk mendukung adanya check and balance serta kompetitivenes, SOLUSI UI akan mengadakan Konvensi Capres 2019. Kami mendukung dan mendorong, para politisi dan negarawan yang berkualitas, berahlak mulia, dan bertigeritas untuk maju menjadi pasangan Capres dan Cawapres, bersaing dengan Bapak  Joko Widodo yang diperkirakan akan maju lagi dalam Pilpres 2019 mendatang,” papar Sabrun Jamil dalam sebuah acara beberapa waktu lalu.

Gerakan SOLUSI UI ini mendapat banyak dukungan, baik politisi maupun akademisi. Mantan Ketua DPR RI Akbar Tanjung, menyambut baik rencana SOLUSI UI mengadakan Konvensi Capres 2019. Sarannya, agar SOLUSI UI menggandeng partai politik. “Sebab untuk bisa mendukung Capres-Cawapresnya – selain Pak Jokowi — harus mendapat dukungan Parpol yang memenuhi syarat ketentuan,” katanya.

Pandangan yang sama disampaikan Yon Machmudi PhD, pengamat politik Islam dan Timur Tengah. Ia menyebutnya sebagai alternatif positif. Dengan begitu, rakyat Indonesia (sebagai pemilih) akan mendapati banyak pilihan.

“Saya melihat SOLUSI UI itu sebagai hal yang positif. Dengan begitu akan merangsang munculnya calon alternatif presiden dan wakil presiden. Idealnya ada tiga calon pada Pilpres 2019. Sampai sekarang belum kelihatan, kecuali figur lama, head to head Jokowi vs Prabowo. Gerakan SOLUSI UI ini bisa memuncul calon terbaik,” demikian disampaikan Yon Machmudi PhD, yang juga Ketua Program Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam dari Universitas Indonesia (UI) kepada duta.co, Sabtu (31/3/2018).

Yon juga mengkritisi politisi yang hanya puas mencalonkan diri sebagai cawapres. Mestinya, maju sebagai calon presiden (Capres). Dengan begitu, rakyat memiliki banyak pilihan. Apalagi SOLUSI UI juga berencana menggelar konvensi Capres-Cawapres. “Dengan kovensi yang diadakan SOLUSI UI, maka, akan muncul calon-calon terbaik,” jelas lelaki asal Jombang, Jawa Timur ini.

Mantan Ketua Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) Amien Rais, juga mendukung langkah SOLUSI UI mengadakan Konvensi Capres dan Cawapres 2019. Ia berharap tokoh yang maju dalam Pilpres 2019, tidak sekadar berwibawa dan intelektual, melainkan selalu berpatokan pada Alquran dan hadits dalam kesehariannya.

Sebab, menurut Amien, mereka akan lebih mencintai bangsa dan negara dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan Alquran dan hadits sebagai pedoman hidup. “Mereka akan taat hukum dan tidak melakukan perbuatan merugikan rakyat maupun negara ketika sudah menjadi pemimpin,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat (30/3/2018).

Oleh karena itu, Amien mendukung rencana perkumpulan masyarakat profesional Muslim alumni Universitas Indonesia yang tergabung dalam Solidaritas Muslim Alumni Universitas Indonesia (SOLUSI UI) mengadakan Konvensi Capres dan Cawapres 2019.

“Ya! Saya menyambut gembira langkah-langkah yang diambil teman-teman Pengurus SOLUSI UI untuk mencari putra-putri terbaik bangsa yang layak untuk dijadikan capres atau cawapres,” tutur Amien dalam diskusi dengan pengurus SOLUSI UI di kediamannya di Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (30/3/2018).

Gerakan yang berporos di UI ini, diyakini akan menjadi kekuatan politik tersendiri. Semua mafhum, UI adalah salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia. UI telah melahirkan tenaga ahli dengan kuantitas tak terhitung di segala bidang. Alumni UI umumnya terkenal sebagai pakar di bidangnya. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, UI telah melahirkan banyak insinyur dan banyak lagi yang hasil penelitiannya tidak saja diakui oleh kalangan dalam negeri, namun juga oleh kalangan ilmuwan internasional. Dalam bidang politik, alumni UI juga punya peran penting. Bahkan tidak jarang sebagai pembuat kebijakan.

UI dinilai sukses membuat jaringan alumni. Tahun 2008, UI menyelenggarakan reuni besar Homecoming Day yang berhasil menjaring alumni dari generasi 1950-an hingga 2000an sehinga menghasilkan hubungan holistik dengan alumni di mana salah satu tujuannya adalah menggalang potensi-potensi dari hubungan intrakampus dan sumber daya terbaiknya. Kali ini, melalui Solidaritas Mulsim, Alumni UI kembali memburu kader-kader terbaiknya. (mky.rep)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry