SURABAYA | duta.co — Siswa-siswi kelas VII SMP Khadijah Ahmad Yani Surabaya (AYani) mengikuti acara Festival Budaya Islam Nusantara di halaman sekolah, Senin (10/10/2022).
Acara ini bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang saat ini gencar dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kepala SMP Khadijah AYani Surabaya, Umi Muntafiah mengatakan Kurikulum Merdeka ini mengharuskan sekolah membuat proyek penguatan profil pelajar Pancasila. “Karenanya kami sepakat mengangkat kearifan lokal dengan topik Festival Budaya Islam Nusantara,” ujar Umi.
Dengan cara ini, siswa-siswi diharapkan bisa belajar secara langsung tentang budaya nusantara yang ada kolerasinya dengan Islam terutama yang dibawa Walisongo.
Dalam gelaran ini budaya Islam yang ditampilkan sangat banyak. Di antaranya adalah Tedak Siten, Gerebek Suro, Megengan, Sedekah Bumi dan sebagainya.
Siswa dari masing-masing kelas yang sudah ditunjuk menampilkan tradisi yang sudah ditentukan itu di depan kepala sekolah, guru dan teman seangkatannya.
Salah satunya Tedak Siten. Siswa mempraktikkan bagaimana bayi yang sudah berumur tujuh bulan untuk pertama kalinya boleh menginjak tanah. Dia pertama menginjak tetel dan wajik, jajanan tradisional yang terbuat dari ketan putih.
Kemudian dimasukkan ke kurungan ayam dengan diberi aneka mainan dan berbagai jenisnya. Di kurungan itu bayi akan mengambil barang apa yang diinginkan. Dan itu menyimbolkan kelak dia akan menjadi apa atau berprofesi sebagai apa.
Zabrina Anindya Maharani mengaku senang melihat aksi teman-temannya. “Tidak hanya mempraktikkan tapi piawai menjelaskan atau mempresentasikan di depan kelas,” jelasnya. ril/end