Dr. Ubaidillah Zuhdi – Dosen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

DARI sudut pandang penulis, salah satu ciri khas Bahasa Jepang adalah memiliki berbagai macam huruf. Huruf-huruf tersebut adalah (1) hiragana, (2) katakana, dan (3) kanji. Tulisan ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai tulisan-tulisan tersebut.

Huruf pertama adalah huruf hiragana. Huruf ini dipakai oleh orang Jepang untuk menyebutkan istilah lokal. Sebagai contoh, kata “taiyou” yang berarti matahari dalam Bahasa Jepang bisa dituliskan dengan menggunakan huruf ini. Contoh lain adalah “kuruma” yang berarti mobil dalam Bahasa Jepang.

Menurut informasi yang ada di http://www.nabetaka.com/asakai/hiragana/hiragana.gif, huruf hiragana berjumlah 46 buah. Tulisan Latin dari huruf-huruf tersebut, sebagaimana disebutkan di https://www.coscom.co.jp/hiragana-katakana/kanatable-j.html, adalah a, i, u, e, o, ka, ki, ku, ke, ko, sa, shi, su, su, se, so, ta, chi, tsu, te, to, na, ni, nu, ne, no, ha, hi, fu, he, ho, ma, mi, mu, mo, ya, yu, yo, ra, ri, ru, re, ro, wa, o (wo), dan n. Beberapa huruf hiragana kombinasi, menurut website yang kedua, adalah ga, gi, gu, ge, go, za, ji (zi), zu, ze, zo, da, ji (di), zu (du), de, do, ba, bi, bu, be, bo, pa, pi, pu, pe, dan po.

Terkait penulisan, huruf-huruf hiragana memiliki urutannya sendiri. Bagaimana jika ada orang yang menuliskan huruf hiragana tanpa mengikuti urutan tersebut? Menurut penulis, huruf hiragana yang dituliskan oleh orang tersebut akan berbentuk aneh meskipun masih bisa dibaca. Dengan demikian, pemahaman terkait urutan penulisan ini perlu diberikan kepada orang-orang yang sedang/akan belajar huruf hiragana.

Huruf kedua yang akan dibahas di tulisan ini adalah huruf katakana. Orang-orang Jepang menggunakan huruf ini untuk menyebutkan istilah-istilah asing. Sebagai contoh, mereka menggunakan huruf ini untuk menuliskan “Indonesia.” Contoh lain adalah penulisan kata-kata seperti “tower” dan “access.” Selain itu, penulisan nama orang asing (non-Jepang) juga menggunakan huruf ini. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada penulisan nama “Achmad.”

Senada dengan huruf hiragana, huruf katakana juga memiliki urutan penulisan, dan berjumlah 46 buah. Huruf katakana juga memiliki huruf-huruf kombinasi. Dari sudut pandang penulis, hal utama yang membedakan huruf katakana dengan huruf hiragana adalah kekakuan bentuk. Penulis melihat, walaupun tidak semua, huruf katakana bentuknya lebih kaku jika dibandingkan dengan huruf hiragana. Untuk menjelaskan lebih dalam terkait hal ini, penulis akan memakai huruf “ka” sebagai contoh. Dalam huruf hiragana, huruf tersebut berbentuk か. Sedangkan dalam huruf katakana, huruf tersebut berbentuk カ. Dari dua bentuk huruf “ka” tersebut, penulis menilai huruf katakana lebih kaku daripada huruf hiragana.

Dua huruf di atas merupakan huruf-huruf dasar dalam Bahasa Jepang. Penulis menilai bahwa, pada saat belajar Bahasa Jepang, dua huruf tersebut perlu diajarkan terlebih dahulu sebelum masuk ke huruf ketiga, yaitu huruf kanji. Huruf-huruf kanji, meskipun ada juga yang sederhana, mayoritas bentuknya kompleks. Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, urutan penulisan huruf-huruf kanji umumnya lebih panjang jika dibandingkan dengan huruf hiragana dan katakana. Contoh huruf kanji yang bentuknya kompleks adalah 織. Huruf ini berbunyi “o.”

Dari sudut pandang penulis, huruf kanji bisa juga dikatakan sebagai simbol dari sesuatu. Misalnya adalah kanji 川. Kanji ini berbunyi “kawa” yang artinya adalah sungai dalam Bahasa Jepang. Jika pembaca melihat huruf kanji ini dalam sebuah kalimat Bahasa Jepang, maka pembaca bisa memprediksi bahwa kalimat tersebut membahas mengenai sungai. Contoh “simbol” lain adalah 山. Huruf kanji ini berbunyi “yama” yang berarti gunung dalam Bahasa Jepang. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry