JOMBANG | duta.co – Jagat politik Kabupaten Jombang, kian panas. Ini menyusul sejumlah warga yang kritis terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada 2024. “Politisi tidak perlu ‘kebekaran jenggot’. Warga Jombang itu sudah pintar memilih pemimpin. Mereka mudah sekali mendapatkan rekam jejak Cabup-Cawabup 2024,” demikian disampaikan Drs H Abdul Kholiq, mantan pengurus GP Ansor Jombang, kepada duta.co, Senin (28/10/24).
Menurut Cak Kholiq, panggilan akrabnya, seluruh calon yang ada, pasti menjadi kajian serius warga Jombang. Ini soal memilih pemimpin, memilih bupati dan wakil bupati untuk lima tahun mendatang. “Jadi, jangan sedikit-sedikit warga ditakut-takuti, ini ujaran kebencian. Mereka pasti punya rekam jejak yang perlu menjadi pertimbangan dalam Pilkada 2024,” tegasnya.
Seperti diberitakan beritajatim.com, politikus PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Jombang M Subaidi Muchtar menyayangkan ujaran kebencian dan kampanye hitam yang diarahkan kepada pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 mendekati Pilkada Jombang.
Alasannya, karena hal tersebut bisa menyebabkan kegaduhan publik. Kampanye hitam itu mendeskreditkan KH Salmanudin Yazid yang merupakan calon wakil Bupati Jombang. Narasinya bahwa Gus Salman dipecat dari posisinya sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan dihilangkan keanggotaannya dari NU.
“Semua narasi yang terkait dengan kampanye tersebut adalah tuduhan yang tidak berdasar. Tidak benar. KH Salmanudin Yazid atau Gus Salman tidak pernah dipecat dari kepengurusan dan keanggotaan NU oleh PBNU. Tidak ada itu,” kata Subaidi, Sabtu (26/10/24) sebagaimana dikutip beritajatim.com.
Soal siapa Gus Salman, menurut Cak Kholiq, tidak perlu penjelasan, juga tidak perlu berlebihan. Mengapa? Karena warga NU Jombang sudah paham sosok beliau? Apakah Gus Salman telah dipecat oleh PBNU atau tidak, bagi nahdliyin tidak penting. Tetapi, warga NU Jombang jelas paham, bahwa, gonjang-ganjing PCNU Jombang itu, tidak lepas darinya.
“Berita jawapos.com, misalnya, gugatan perdata dengan tuntutan pencabutan SK kepengurusan definitif PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024 dan uang sebesar sebesar Rp 1,54 miliar, itu menyebut nama Gus Salman (pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Mojoagung red.) sebagai pihak penggugat lainnya. Ini rekam jejak yang tidak mungkin berbohong,” tegasnya.
Jadi? “Kalau warga Jombang berhati-hati dalam Pilkada 2024, itu bisa dipahami. Kalau warga Jombang memilih petahana, juga bisa dimaklumi. Kalau selama ini petahana dianggap gagal, kurang trengginas dalam pembangunan, maka, kewajiban dia untuk mengubah kepemimpinan mendatang. Kita tahu periode kemarin ada problem serius, terkait Covid-19 selama 2 tahun,” tegas Cak Kholiq.
Dukungan Pemuda Mengalir
Belakangan, dukungan pemuda mengalir kepada pasangan calon (Paslon) Bupati-wakil bupati Jombang nomor urut 1, Mundijdah dan Sumrambah di Pilkada 2024 mendatang.
Kali ini, dukungan penuh itu datang para pemuda Dusun Kebonsari Desa Karangwinongan Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang Jawa Timur
Mereka berharap Mundjidah-Sumrambah memimpin kota santri lagi agar dapat melanjutkan serta menyempurnakan program pembangunan Jombang yang belum rampung.
Dukungan itu disampaikan langsung saat para pemuda menggelar acara liwetan atau makan bersama di Dusun Kebonsari Desa Karangwinongan, Minggu (27/10/2024) malam. Acara itu juga dihadiri calon wakil bupati Jombang Sumrambah.
Dengan kompak mereka unjuk 1 jari sebagai dukungan penuh untuk memenangkan Mundjidah-Sumrambah pada pilkada Jombang 27 November 2024 nanti. “Saya selaku koordinator komunitas pemuda warga Kebonsari Desa Karangwinongan Kecamatan Mojoagung Jombang siap mendukung penuh Mundjidah-Sumrambah untuk menjadi bupati dan wakil bupati Jombang, Lanjutkan!,” tegas mereka.
Sendra, misalnya, menilai kinerja Mundjidah-Sumrambah pada periode pertama mulai dari bidang pendidikan, perekonomian, pembangunan hingga kesehatan telah berjalan cukup baik, sehingga perlu dilanjutkan dan ditingkatkan. Begitu pun profil saat debat, pasangan ini sangat mumpuni.
“Kalau pun ada yang belum terselesaikan karena terkendala suatu hal, termasuk adanya Covid, maka perlu dilanjutkan untuk disempurnakan di periode mendatang,” katanya.
Ia menambahkan kepada pemuda-pemudi dusun Kebonsari agar berjuang memenangkan Mundjidah-Sumrambah. Pihaknya komitmen menyosialisasikan berbagai program pembangunan, visi dan misi yang akan dilanjutkan paslon petahana untuk lima tahun ke depan.
“Kami berharap Bu Mundjidah dan Mas Rambah dapat terpilih memimpin Jombang lagi. Sehingga, dapat melanjutkan program yang sebelumnya telah berjalan positif,” kata pemuda lainnya, Agus.
Sebagai upaya memenangkan paslon dengan tagline Jombang Melaju, para pemuda akan langsung bergrak menyentuh masyarakat bawah. Mengunjungi tiap pintu rumah untuk mengajak memilih nomor 1 saat pemungutan suara 27 November nanti.
Sumrambah mengucapkan terima kasih atas dukungan para pemuda Kebonsari Desa Karangwinongan Kecamatan Mojoagung. Ia menyebut dukungan itu menjadi angin segar dan semangat juang untuk memenangkan pasangan Mundjidah-Sumrambah pada Pilkada Jombang 2024.
“Dukungan Ini menjadi tambahan semangat bagi kami untuk Jombang Melaju. Melanjutkan program pembangunan Jombang yang belum terselesaikan,” katanya sembari optimis dengan dukungan penuh dari pemuda Kebonsari untuk memenangkan Pilkada 2024. (mky,net)