JOMBANG | duta.co – Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Ahmad Danail Miqdad mengapresiasi semangat kalangan milenial dan Gen-Z Kabupaten Jombang bergerak maju ke depan. Mereka memang harus pandai membaca roadmap (peta jalan) global sekaligus kebijakan lokal.
“Hampir semua anak muda yang saya temui, merasakan, selama ini belum ada greget kebijakan pemerintah Jombang terhadap milenial dan Gen-Z. Padahal tantangan ke depan kian kompleks. Berbeda jauh dengan masa lalu, ” jelas Amiq panggilan akrab Ahmad Danail Miqdad kepada duta,co, Minggu (14/7/24).
Menurut Amiq, sekarang dibutuhkan pemimpin yang trengginas, lincah, tegas, inovatif mampu membaca problem anak muda. Tidak (lagi) asal jalan. “Bukan berarti generasi tua tidak penting, tetapi, ke depan harus dipahami bahwa ada ‘penumpukan’ usia produktif alias bonus demografi. Ini butuh pemimpin yang tangguh,” tegasnya.
Ditanya soal majunya petahana, menurut Amiq, itu sah-sah saja. Alam demokrasi telah memberikan peluang mereka maju lagi. Tetapi, bagi generasi milenial dan Gen-Z, pasti berpikir ulang. “Kita tidak bisa coba-coba lagi. Harus ada kepastian. Menurut saya petahana sudah cukup, tinggal mendukung atau memberi support kepada pemimpin yang baru,” tegasnya.
Pj Bupati Jombang Sugiat, tegasnya, telah memberikan corak baru kepemimpinan yang tegas, bersih, responsif dan inovatif. Keseriusan dia menarik investor, mendatangi masyarakat luas, meluncurkan program NGOBATI (Ngobrol Barang Bupati), menarik dikuti. “Dia ikhlas naik Vespa keliling desa, lalu, mengajak dialog warga, menanyakan aspirasinya. Ini luar biasa. Ini model kepemimpinan yang kita tunggu,” tegasnya.
Dalam pandangan Amiq, warga Jombang hari ini memerlukan gebrakan, ketegasan dari seorang pemimpin. “Potensi Jombang itu besar, tidak kalah dengan daerah lain, baik sumber alam maupun manusianya. Di sini tempat pondok pesantren besar, kampus-kampus, punya Wonosalam, gudangnya tokoh nasional. Mestinya lebih berkah, jangan kalah dengan Trenggalek,” terangnya.
Maka, sebagai kaum milenial, Amiq ingin mengajak kelompok Gen Z bergerak maju. Mereka harus bisa manfaatkan perkembangan teknologi. Digitalisasi adalah keharusan, dan harus dikuasai. “Ini butuh pemimpin responsif. Maka, kami melirik Pak Giat. Mendengar tagline Sahabat Sugiat sudah terpakai, kami pun beralih konsentrasi kepada generasi milenial dan Gen-Z. Semoga ada sinkronisasi program,” pungkasnya. (mky)