SURABAYA | duta.co – Jarang, orang mau mencermati sosok calon pemimpin dengan serius. Tetapi, tidak bagi Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Prof Dr (HC) Ir Widi Agoes Pratikto, MSc, PhD.
Secara lugas Prof Widi mencermati karakter Anies Baswedan. Ia menemukan 9 poin dasar yang melekat pada diri Anies. Menurut Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan ITS ini, Anis paling tepat menjadi Presiden RI 2024.
Soal Anies menghadapi tekanan, ia menyebutnya sebagai bunyi hukum Fisika. Tekanan yang dihadapi Calon Presiden Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan, akan berbanding lurus dengan dorongan yang semakin kuat untuk mengeksekusi perubahan dan perbaikan demi menuntaskan janji-janji kemerdekaan yang sudah tertunda sekian lama.
“Saya mendapat banyak pelajaran penting dari Prof Widi untuk memilih sosok pemimpin,” demikian Dhimam Abror, Ketua DPW Jaringan Relawan Nasional Anies Baswedan (Jarnas ABW) Jawa Timur kepada duta.co, Kamis (20/7/23).
Menurut Dhimam, Prof Widi berkenan untuk ‘memompa’ semangat Jarnas dalam memenangkan Anies Baswedan. Ini semata-mata untuk masa depan Indonesia. “Kemarin (Rabu 19/7/23), beliau (Prof Widi) berkenan hadir dalam Rapat Koordinasi Jarnas di Namira Hotel. Kami mendapatkan banyak wawasan dari beliau,” tegasnya.
Menurut Prof Widi, sosok Anies Baswedan adalah pemimpin masa depan yang dilahirkan Indonesia untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan melalui gerakan perubahan dan perbaikan. Pendukung Anies lahir dari beragam lapisan strata sosial, mulai dari kalangan atas, menengah, hingga arus bawah. Semua satu frekuensi menyuarakan perubahan.
Masih menurut Prof Widi, hanya figur Anies Baswedan yang paling pas dan pantas untuk memimpin Indonesia. Sebabnya, Anies telah memenuhi semua unsur sebagai pemimpin yang baik untuk seluruh rakyat Indonesia.
Peraih ijazah kehormatan Doktor Sains dari Universiti Malaysia Terengganu (UMT) itu, kemudian memaparkan secara teknis dan logis. Semua poin yang diberikan berbasis kenyataan bukan khayalan, apalagi pencitraan dan kebohongan. “Anies Rasyid Baswedan itu pintar, tetapi tidak sombong. Muslim tetapi tidak fanatik. Taat beribadah tetapi sangat toleran,” jelas Profesor Widi yang juga dikuti KBA News, Senin, 17 Juli 2023.
Alumnus The George Washington University, USA ini kemudian melanjutkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta adalah tipe pekerja keras dan selalu mengapresiasi bawahannya. Hal itu tampak saat mengelola ibukota selama lima tahun sejak 2017 sampai 2022.
“Anies Rasyid Baswedan pekerja keras namun tetap menghargai tim, berwawasan luas baik nasional maupun internasional, dan teguh dalam pendirian dan tegas dalam mengambil keputusan,” terangnya.
Prof Widi menguraikan profil Anies sebagai pribadi yang jujur dan teguh memegang prinsip kebenaran. Di zaman yang penuh dengan fitnah dan tipu daya seperti sekarang, dua sikap itu bagaikan mutiara yang hilang dari kalangan pemimpin. “Anies jujur, adil, dan amanah. Ia tidak pernah takut untuk mempertahankan kebenaran dan tidak silau iming-iming keduniaan,” pungkasnya.
Jadi, 9 dasar itu: Pertama, Anies Rasyid Baswedan pintar, tetapi tidak sombong. Kedua, Anies Baswedan muslim, tetapi tidak fanatik. Ketiga, Anies Baswedan taat beribadah, namun tetap toleran. Keempat, Anies Baswedan pekerja keras namun tetap menghargai tim. Kelima, Anies Baswedan berwawasan luas, baik nasional maupun internasional.
Keenam, Anies Baswedan teguh dalam pendirian dan tegas dalam mengambil keputusan. Ketujuh, Anies Baswedan jujur, adil, dan amanah. Kedelapan Anies Baswedan tidak pernah takut untuk mempertahankan kebenaran. Kesembilan, Anies Baswedan tidak silau dengan iming-iming keduniaan. (mky)