SURABAYA  | duta.co – Ada kisah menarik diungkap Prof Mahfud MD soal institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Sebenarnya itu sudah jamak terjadi di masyarakat. Bedanya, publik tidak berani menyingkap kebobrokan tersebut.

Menurut (kisah) Prof Mahfud, ada manusia baik yang tidak bisa diterima di Polri tanpa menyiapkan duit. Ini tidak boleh terjadi. Ia sendiri mengatakan banyak catatan kebobrokan Polri yang masuk kepadanya. “Maka Polri harus segera di reformasi,” tegasnya terlihat duta.co, Sabtu (11/10/25).

Gagasan Presiden Prabowo membentuk Komite Reformasi Polri (KRP) dinilai masyarakat sangat tepat. Apalagi, rumornya, Polri belakangan asyik masuk ke ranah lebaga atau kementerian. Kabarnya untuk menyetir seluruh kebijakan pemerintah.

“Bersihkan mental dagang jasa hukum. Dan, yang paling penting kembalikan (Polri) pada keadilan, bukan pada penguasa. Sebab, reformasi sejati tidak akan lahir dari mantan atau titipan. Ia hanya lahir dari keberanian melawan sistem lama,” demikian disampaikan Edy Mulyadi, wartawan senior kepada duta.co, Sabtu (11/10).

Kabar KRP memang sudah menggema. Cuma, sampai detik ini Presiden Prabowo belum melantik orang-orang yang bakal dipercaya mereformasi Polri. Nama-nama anggota yang masuk dalam KRP juga tak kunjung diumumkan oleh pihak istana.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan alasan pihaknya tak kunjung mengumumkannya. Menurut Prasetyo Komite Reformasi Polri sebenarnya direncanakan diumumkan pekan ini. Namun hal itu batal dilaksanakan karena ada beberapa calon anggota komite yang berhalangan.

“Jadi begini ya, sebenarnya mau diumumkan minggu ini tadinya. Tapi beberapa kali hari yang dipilih, ada beberapa diantara anggota yang akan masuk ke dalam komisi reformasi kepolisian ini berhalangan begitu lho,” kata Prasetyo di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/10/2025) sebagaimana dikutip WartaKotalive.com.

Prasetyo mengatakan anggota Komite Reformasi Polri sejauh ini akan berjumlah 9 orang. Pembentukan Komite tersebut telah rampung dan tinggal diumumkan. “Tinggal diumumkan,” katanya.

Sebelumnya Prasetyo Hadi mengatakan Presiden RI Prabowo telah mengantongi nama-nama yang akan mengisi Komite Reformasi Polri tersebut. Namun begitu ia belum mau mengungkapkan siapa saja yang mengisi komite tersebut. Meski demikian mereka yang masuk di dalamnya berasal dari berbagai latar belakang.

“Ya bermacam-macam, tapi yang pasti adalah tokoh-tokoh yang memiliki kompetensi di bidang hukum dan tokoh-tokoh yang memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang kepolisian,” pungkasnya. (net,mky)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry