TEMPAT SAMPAH: Para pendukung program Bali Beach Clean Up berpose didepan tempat sampah mengurangi sebaran sampah yang terus meningkat. Program bersih-bersih pantai harian di lima pantai utama Bali. (duta.co/dok)

GRESIK | duta.co – Mencetak generasi Nahdlatul Ulama (NU) penerus bangsa berprestasi menjadi keharusan bagi Lembaga Pendidikan Ma’arif Yayasan Perguruan Pendidikan NU Trate Gresik. Sanggup berkompetisi pada saat ini dan di masa mendatang tidak cukup hanya dengan pembelajaran regular saja, melainkan harus pula menguasai ilmu komunikasi dan berinteraksi dengan dunia luar serta berwawasan budaya. Semua itu sangat berpengaruh guna menghadirkan siswa berdaya saing tinggi dalam berinovasi melalui bahasa internasional yang menjadi syarat agar bisa maju.

Untuk itu puluhan pelajar dalam naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Yayasan Perguruan Pendidikan Nahdlatul Ulama Trate Gresik telah mengikuti kegiatan Perkampungan Bahasa Inggris (English Camp 2017) di Malaysia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya menambah perbendaharaan kosakata bagi siswa. Selain itu juga melatih siswa dalam pengucapan atau prononciation practice, serta penulisan bahasa Inggris sesuai dengan struktur gramatika yang baik.

Huda Arifin, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Trate (Putra) Gresik periode 2012-2017, mengatakan, pihaknya berharap siswa melakukan dan mengaplikasikan kosa kata bahasa Inggris yang dimilikinya pada kesempatan sehari-hari saat di negeri jiran. “Ini agar para siswa menjadi tunas-tunas NU yang mengikuti perkembangan zaman sesuai cita-cita para tokoh besar Ahlusunnah wal jamaah dalam kancah nasional dan internasional,” terangnya.

Dalam kegiatan itu, para siswa diberikan materi pengenalan diri, diskusi, outbound, perlombaan dan drama yang juga diikuti dari pelajar negara lain. English Camp 2017 berlangsung di University Malaysia Perlis, Kota Arau Perlis, Negara Bagian Jitra Kedah, Malaysia. Kegiatan English Camp 2017 yang berlangsung selama 2 hari diikuti 150 pelajar dari 5 negara, yakni Indonesia, Singapura, Irak, India, dan Malaysia.

Saat mengikuti English Camp 2017 sendiri para siswa banyak melakukan interaksi antar-pelajar dengan permainan, perlombaan yang semuanya memakai bahasa Inggris. Conversation misalnya, dengan menebak gambar yang dijawab memakai bahasa Inggris dengan flashcard sebagai media. “Ini tujuannya memacu siswa aktif dalam percakapan. Vocabulary, dengan cara memperkenalkan diri siswa dengan tata kata dan bahasa yang baik dan benar,” katanya.

Senada diungkapkan Rudy Yulianto guru pendamping MINU Trate (Putri) Gresik yang juga ikut dalam English Camp 2017 di Malaysia. “Di sekolahan kami (MINU Trate Putri Gresik) memiliki kelas ICP (International Class Program), agenda rutin mengikuti English Camp 2017 merupakan aplikasi mengeluarkan kemampuan berbahasa Inggris yang sangat dominan dalam berinteraksi sehingga harus berbahasa internasional. Untuk mengaplikasikannya tidak hanya Lab Bahasa dan perkaya kosa kata, melainkan harus berpraktik dalam keseharian,” katanya Selasa (1/8/2017). (sal/gus)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry