KALUNGAN BUNGA. Menbud Fadli Zon didampingi Ning Ita mendapat kalungan bunga tatkala tiba di Galeri Soekarno Kecil. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co — Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon meresmikan Galeri Soekarno Kecil di SDN Purwotengah, Jalan Taman Siswa, Kota Mojokerto, Selasa (10/6/2025).

SDN Purwotengah dijadikan Galeri Soekarno Kecil dengan alasan sebagai sekolah Soekarno kecil, tepatnya di Inlands School di Kota Mojokerto selama lima tahun, mulai tahun 1909 hingga 1912. Sekolah tersebut kini menjadi SDN Purwotengah.

Setelah itu Soekarno melanjutkan sekolah ke jenjang SMP, tepatnya di Europesche Lagere School (ELS) di Kota Mojokerto selama 3,5 tahun.

Dengan diresmikannya Galeri ini menjadi penanda penting atas jejak Proklamator Ir Soekarno yang pernah tinggal dan bersekolah di Kota Mojokerto selama 8,5 tahun.

Fadli Zon mengatakan, galeri ini merupakan galeri yang sangat penting karena Proklamator kita, Bung Karno, pernah bersekolah di Kota Mojokerto selama 8,5 tahun.

“Jadi, ini merupakan periode yang penting di masa pembentukan karakter, keyakinan, kepercayaan, pikiran, dan menyerap segala macam informasi. Dan akhirnya menjadi bagian karakter yang tak terpisahkan ketika beliau menjadi dewasa, menjadi seorang pemimpin, menjadi presiden, dan bahkan menjadi tokoh yang disegani dunia,” tandasnya.

Di Galeri Soekarno Kecil ini bisa menyaksikan perjalanan Bung Karno di masa kecilnya di Mojokerto.

“Kota Mojokerto juga sangat kaya dengan warisan budaya, terutama Majapahit. Banyak candi-candi dan situs penting yang masih perlu dipelajari pengetahuan yang ada di dalamnya,” ujarnya.

“Mudah-mudahan Galeri Soekarno Kecil ini bisa menjadi jembatan untuk generasi yang akan datang, terutama anak-anak generasi melenial, Gen Z, Generasi Alfa, terutama yang masih kecil-kecil untuk melihat perjalanan Soekarno kecil dengan kehidupan yang serba terbatas dan sederhana tapi bisa melahirkan tokoh sekaliber Bung Karno,” harapnya.

Sedangakan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan kebanggaan atas peresmian galeri yang telah melalui proses panjang sejak tahap perencanaan hingga pembangunan.

“Galeri Soekarno Kecil bukan sekadar bangunan, tetapi jendela sejarah yang menunjukkan bahwa dari kota kecil ini, lahir tokoh besar yang mengubah wajah dunia,” ucapnya.

Sosok yang akrab disapa Ning Ita ini berharap, galeri yang telah mengadopsi teknologi digital agar selaras dengan perkembangan zaman ini bisa menjadi destinasi wisata sejarah edukatif yang menarik bagi generasi muda.

“Kami ingin anak-anak kita belajar mencintai negeri ini sejak dini, sebagaimana Bung Karno memulai perjuangannya dari tempat ini,” katanya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengatakan, untuk memperkenalkan Galeri Soekarno Kecil ke luar daerah, pihaknya akan mempromosikan galeri ini melalui jaringan Jaket Soekarno (Jaringan Kabupaten/Kota Tapak Sejarah Soekarno) yang terdiri dari 22 daerah di Indonesia.

“Perwakilan dari daerah yang tergabung dalam Jaket Soekarno kan juga hadir di sini. Kolaborasi ini menjadi penguat sinergi pelestarian sejarah Bung Karno lintas daerah, sehingga mereka juga akan berkunjung ke sini,” katanya.

Untuk memantik wisatawan mau berjanj ke Galeri Soekarno Kecil ini, untuk sementara tidak dipungut uang karcis masuk.

“Untuk sementara tidak dipungut biaya masuk ke galeri, alias gratis, sebagai upaya memperkenalkan galeri ini,” katanya. (ywd)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry