SURABAYA | duta.co –  Kalau tidak ada aral melintang, Minggu (1 Oktober 2023) Surabaya Corruption Watch Indonesia (SCWI) akan menggelar diskusi tentang hilangnya Walikota Surabaya ke-8, Moerachman. Acara ini akan berlangsung di Gedung Merah Putih Jl Balai Pemuda Surabaya.

“Bukan sekedar diskusi, tetapi, kita akan membentuk tim kecil untuk pencarian, di mana keberadaan makam Moerachman. Kalau belum ketemu, maka, kita masih punya hutang untuk membongkarnya,” demikian Ketua SCWI Hari Cipto Wiyono SH kepada duta.co, Selasa (26/9/23).

Menurut Cipto, Moerachman bisa dipastikan dibunuh. Tetapi, sampai sekarang, di mana makamnya, tidak ada yang tahu. “Beliau adalah Walikota Surabaya ke 8. Beliau lahir di Benculuk, Hindia Belanda 25 November 1929. Beliau sosok prajurit yang tergabung dalam Polisi Militer (1946), Komandan Batalyon 400 Tentara Pelajar di Besuki (1946/1947),” terangnya.

Masih menurut Cipto, Moerachman juga melanjutkan pendidikan tingginya ke Universitas Airlangga (Unair) dengan jurusan Fakultas Hukum. “Selama masa kuliahnya, beliau menjabat sebagai senat mahasiswa yang kemudian menjadi Sekretaris I Dewan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Dari sini jelas, dia sosok cerdas,” jelasnya.

Selain itu, tegasnya, Moerachman juga aktif di dalam organisasi CGMI (Constentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) dan menjadi ketua delegasi Indonesia di Konferensi Mahasiswa Asia Afrika. “Pada tahun 1957, Jawa Timur mengadakan pemilu untuk Anggota DPRD dan PKI menjadi pemenang. Moerachman yang diusung PKI lolos sebagai anggota terpilih dan bergabung ke Fraksi Progresif,” urainya.

“Tetapi, enam tahun kemudian, setelah masa jabatan dr Satrio Sastrodiredjo sebagai Walikota Surabaya habis, Moerachman diangkat untuk mengisi kekosongan kursi Walikota Surabaya. Soekarno menunjuk Moerachman atas usul PKI dan SOBSI,” tegasnya.

Nah, lanjutnya, dengan meletusnya peristiwa G30S, organisasi pemuda yang terdiri atas Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) melakukan aksi demonstrasi di Balai kota Surabaya menuntut Moerachman mundur dari jabatanya karena keterlibatannya di dalam PKI.

“Kemudian Moerachman ditahan di penjara Kalisosok dan dibunuh. Sampai sekarang keberadaan makam beliau tidak diketahui, Tugu Sakerah pun gagal dibangun. Tetapi pegiat sejarah kota Surabaya meyakini, bahwa, Moerachman dimakamkan di komplek penjara Kalisosok. Kita ingin bentuk tim untuk membuka tabir semua itu,” pungkasnya. (mky)

Bagaimana Reaksi Anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry